LAPORAN
KUNJUNGAN
PERUSAHAAN
KEGIATAN
OPERASIONAL DI PERUSAHAAN
KEDAULATAN RAKYAT & PT MADUBARU
Dosen
Pengampu :
Drs.
Mochamad Nasito , MM
Disusun
Oleh :
Indah
Purnama Sari
(11311570)
JURUSAN
MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS
ISLAM INDONESIA
TAHUN
AJARAN 2012-2013
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan atas rahmat dan karunia Allah yang berlimpah sehingga
penulis dapat menyusun laporan kunjungan perusahaan ini . Adapun laporan ini
penulis tujukan untuk memenuhi nilai mata kuliah Manajemen Operasional pada
semester ini. Laporan ini juga bertujuan untuk menambah pengetahuan bagi
penulis sendiri dan pembaca agar dapat mengetahui bagaimana sebenarnya sistem
operasional yang berjalan di perusahaan PT Kedaulatan Rakyat yang merupakan
perusahaan media cetak ( koran ) yang target pasarnya di Yogyakarta dan wilayah
sekitarnya dan PT Madubaru yang merupakan
pabrik gula dan pabrik alkohol yang masih beroperasi dan satu-satunya di
Yogyakarta.
Tidak
lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu Manajemen
Operasional yang telah membimbing mata kuliah tersebut , juga kepada panitia
pelaksana Kunjungan Perusahaan , dan tidak kalah penting adalah para pembaca
yang budiman . Demikian yang dapat penulis sampaikan , sebelumnya penulis mohon
maaf apabila terjadi kesalahan dalam penulisan laporan ini . Kritik dan saran
yang membangun sangat diharapkan demi sempurnanya laporan sederhana ini .
Semoga laporan
Kunjungan Perusahaan ini dapat bermanfaat.
Amin
Yogyakarta
, 11 Januari 2013
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Latar belakang dilakukan Kunjungan Perusahaan ini
adalah agar kita dapat mengetahui bagaimanakah proses sebuah produk bisa
terwujud dan sekarang bisa beredar di masyarakat. Kita hanya mampu berpikir
bagaimana misalkan suatu gulungan-gulungan kertas menjadi suatu lembaran-lembaran
koran yang bermanfaat untuk menyebarkan berita hangat di kala pagi hari kita
meneguk secangkir kopi manis. Kemudian kita memikirkan juga bagaimana bisa gula
itu terbentuk, bagaimana bisa batangan-batangan tebu mampu diproses menjadi
butiran-butiran kristal yang mampu membuat segalanya menjadi manis.
Maka
dengan terjun langsung menyaksikan proses operasional dalam pembuatannya yang
mampu menjawab kebingungan-kebingungan kita. Dasar mengapa kita melakukan
Kunjungan Perusahaan ini sesungguhnya hanya untuk mengobati rasa keingintahuan
kita sebagai mahasiswa yang menempuh studi di Ekonomi dan sedang mengikuti mata
kuliah Operasional agar terjawab .
B. TUJUAN
Setiap kegiatan pasti memiliki tujuan pada akhir
prosesnya . Demikian juga kegiatan Kunjungan Perusahaan ini dilakukan
adalah bertujuan untuk :
1. Mengetahui
sejarah dan proses kerja dari suatu perusahaan;
2. Menambah
ilmu dan wawasan mengenai kegiatan operasional;
3. Terjun
langsung ke lapangan untuk melihat proses produksi;
4. Agar
mahasiswa dapat memahami tentang operasional perusahaan.
C. MANFAAT
1. Memperoleh
pengalaman dari observasi;
2. Melihat
dengan nyata proses produksi dilakukan;
3. Menjalin
hubungan sosial antara mahasiswa dengan perusahaan.
D. JADWAL
PELAKSANAAN KEGIATAN
No
|
Hari/tanggal
|
Pukul
|
Keterangan
|
1
|
Rabu ,21-11-2012
|
08.30-09.00
09.00-10.00
|
Berangkat ke
Kedaulatan Rakyat (KR)
Foto-foto di lokasi
|
2
|
Rabu ,21-11-2012
|
09.30-11.30
|
Pengarahan dari Crue
KR dan Observasi di pabrik melihat proses operasi
|
3
|
Rabu, 21-11-2012
|
11.30-13.00
|
Perjalanan ke PT MADUBARU & ISOMA
|
4
|
Rabu ,21-11-2012
|
13.00-16.00
16.00-20.00
|
Penjelasan dan
terjun langsung ke pabrik gula Madukismo PT Madubaru
Refreshing ke pantai
depok & ISOMA
|
5
|
Rabu ,21-11-2012
|
20.00-21.00
|
Kembali ke FE UII
|
BAB II
HASIL KUNJUNGAN PERUSAHAAN
A. SEJARAH
PERUSAHAAN
1. KR (Kedaulatan Rakyat )
KR adalah sebuah koran Jogja yang termasuk berusia panjang dan tertua di Indonesia. Ia berdiri pada 27 September
1945. Perintisnya H. Samawi (1913-1984) dan M. Wonohito (1912-1984). Saat awal
dipimpin Soemantoro sebagai pemimpin
redaksi, ia sering mendampingi Ibrahim Tan Malaka yang tengah menggalang Persatuan Perjuangan sebagai
oposisi terhadap kabinet Sjahrir.
Kantor pusat KR sendiri berada di Jalan Mangkubumi . Sebelum ada Koran , ada
majalah yang terbit 2 minggu sekali dalam format bahasa jawa bernama Sedyotomo
. Mulanya Jepang membentuk Koran daerah yang bernama Sinar Matahari , tapi
kemudian para pemuda-pemuda Indonesia mengumpulkan modal sendiri lalu membangun
sebuah media cetak bernama “Kedaulatan Rakyat”. Dulu belum ada komputer , jadi
untuk membuatnya menggunakan mesin ketik . Dan belum ada internet atau
media-media canggih lainnya.Jadi untuk mendapatkan informasi yang cepat,masyarakat
tidak bisa jauh dari yang namanya koran. KR ini sendiri mengusung jargon bahwa
mereka adalah Koran lokal yang hanya bernaung di wilayah Jawa Tenga bagian
selatan seperti Yogyakarta , Magelang, Purwokerto , Kulon Progo, Gunung Kidul,
Purworejo tapi ada beberapa yang dikirim ke Jakarta . Tapi kadar penyebaran
mereka di Jakarta hanya sedikit volumenya.Itu disebabkan mereka adalah Koran
khusus yang sebagian besar berisi mengenai kabar Yogyakarta terkini.
Profil Perusahaan
Nama
Perusahaan : KR (Kedaulatan Rakyat )
Alamat : Jalan Solo KM 11 di Kalitirto, Yogyakarta
Diresmikan : 27
September 1984 oleh Menteri Penerangan RI , H. Harmoko
Jenis-jenis : Koran harian , Koran mingguan , Kalender ,Majalah
2.
PT MADUBARU
Adalah satu-satunya Pabrik Gula dan Pabrik
Alkohol/Spiritus di DIY yang mengemban tugas untuk menyukseskan program
pengadaan pangan nasional, khususnya gula pasir.Sebagai perusahaan padat karya
banyak menampung tenaga kerja dari DIY. Pabrik Gula mulai beroprasi sejak tahun
1958 sedangkan spiritus tahun 1959. Lokasi bangunan pabrik gula (satu diantara
17 pabrik gula yang dibangun Pemerintah belanda, tatapi dibumihanguskan pada
masa pemerintahan Jepang) , yang terletak di Desa Padokan , Kelurahan
Tirtonimolo , Kecamatan Kasihan , Kabupaten Bantul , Propinsi DI Yogyakarta.
Kontraktor utamanya adalah Machine Fabriek Sangerhausen , Jerman Timur. Status perusahaan
ini sendiri, merupakan PT yang didirikan tanggal 14 Juni 1955. Diberi nama :
“Pabrik-pabrik Gula Madubaru PT” (P2G. Madubaru PT) memiliki 2 Pabrik :
-
Pabrik Gula (PG) Madukismo
-
Pabrik Alkohol/Spiritus (PS) Madukismo
Pemilik saham waktu awal berdiri , 75% dipegang Sri
Sultan Hamengku Buwono IX , 25% milik Pemerintah RI. Sedangkan sekarang dirubah
menjadi 65% milik Sultan Hamengku Buwono X dan 35% milik pemerintah yang
dikuasakan kepada PT Rajawali Nusantara Indonesia, sebuah BUMN.
Dibangun : Tahun 1955
Atas
prakarsa : Sri Sultan Hamengku Buwono IX
Diresmikan : 29 Mei 1958 oleh Presiden pertama RI Ir.
Soekarno
B. KEGIATAN
OPERASIONAL PERUSAHAAN
1. Kedaulatan
Rakyat
Kegiatan
kami saat pertama kali dikumpulkan di kantor KR adalah mendapatkan penjelasan
mengenai sejarah Koran Kedaulatan Rakyat , Kegiatan Operasionalnya , dan mengenai hal menarik seputar Kedaulatan
Rakyat . Diterangkan oleh Ibu Suci VRP dan ditemani Bapak Iswantoro selaku
wartawan di KR kami mulai dijelaskan mengenai KR . Pertama mengenai sejarah KR
yang tadinya merupakan koran yang ditangani Jepang , kemudian diambil oleh
pemuda-pemuda Indonesia. Dulu belum ada tekhnologi sejauh ini , seperti
televisi , internet ,dll . Koran merupakan media yang paling cepat digunakan
untuk mengakses berita , itupun masih menggunakan mesin ketik. Koran KR
memiliki harga relatif murah , karena ini merupakan koran lokal yang merakyat
.Pada era globalisasi yang semuanya sudah berubah menjadi canggih ini menuntut
semuanya serba cepat dan makin mutakhir. Koran sudah tidak diminati lagi,
karena orang-orang lebih senang mengakses berita melalui internet . Sekarang
jasa website online-news semakin merebak . Bahkan KR sendiri memiliki situs
online, untuk dapat dibaca para pencermat berita yaitu Kedaulatan Rakyat News.
Ibu Suci juga bercerita“ Bahkan di luar negeri, koran sudah tidak ada lagi dan
mereka sudah menjadi negara digital.Semua sudah berubah dalam bentuk digital
yang diakses melalui online-news. Biasanya koran dibagikan gratis di
bandara-bandara,terminal dan stasiun secara gratis. Tapi beruntungnya di
Indonesia,koran masih dijual dan banyak pembacanya”,tuturnya saat penjelasan
Kunjungan Perusahaan .Kedaulatan Rakyat sendiri , mulai beroperasi mencetak koran-korannya
saat malam hari, karena mungkin begitulah prosedur dari perusahaan . Jadi saat
kami berkunjung ke sana mereka sedang tidak memulai proses produksinya . Tapi
beruntunglah kami karena saat itu , mereka sedang mencetak kalender-kalender
2013 masehi . Saat tiba di pabrik pembuatannya , kami dijelaskan oleh Wakil
Kepala Bagian Percetakan yakni bapak Budi
mengenai cara-cara mesin bekerja dan bagaimana membuat gulungan-gulungan
kertas sehingga menjadi lembaran-lembaran koran.Beliau menjelaskan jika pertama
yang harus dilakukan meyiapkan gulungan kertas tipis , yang memang khusus untuk
membuat koran .Harga kertas tersebut bernilai 1 juta rupiah lebih per gulungnya
. Setelah itu kertas itu kertas ditaruh di mesin cetak, lalu gambar desain
koran yang sudah didesain sebelumnya di komputer diprint , kemudian baru
dipotong-potong dan dirapikan,dilipat menjadi sebuah koran. Dalam pemasangannya
tidak mungkin terbalik, karena tadi sebelumnya sudah diberi nomor –nomor
halaman yang menyebabkan tidak terjadinya kekeliruan . Setelah itu jadilah bereksemplar-eksemplar
koran yang siap untuk dijual . KR dijual
Rp. 3000 per bijinya . KR mendapatkan keuntungan terbesar dari iklan-iklan yang
dipasang disana, profit yang didapatkan 2500 rupiah per korannya. Setiap hari,
KR mencetak sekitar 100.000 eksemplar yang didistribusikan ke Yogyakarta dan
Jawa tengah bagian selatan seperti di Magelang, Klaten,Solo, Kulon Progo,
Purworejo,Gunung Kidul , dan dalam jumlah sedikit ke DKI Jakarta . Koran
tersebut berisi tentang :
1. Rubrik
,yaitu menginformasikan orang sakit dan tidak mampu . Setelah dimuat di KR ,
banyak donator-donatur yang membantu karena pemberitaan tersebut.
2. Program
Swaka ( Remaja ) , yaitu ajang untuk belajar menulis jurnal/newsletter .
Biasanya tulisannya bagus-bagus, tapi kebanyakan tidak dilirik oleh pembaca.
3. Booming
, yaitu berita-berita yang sedang hangat-hangatnya . Berita aktual ini biasanya
diburu oleh wartawan-wartawan KR dengan ,mengunjungi langsung TKP dan
mewawancarai penduduk sekitar . Berita booming itu seperti misalkan perang di
Palestina yang mencelakakan banyak sekali warga Gaza, itu tidak luput dari
pengejaran wartawan KR.
4. Berita
yang datang sendiri, yaitu misalkan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
Islam Indonesia yang datang ke redaksi KR untuk mengadakan Kunjungan perusahaan
, tidak menutup kemungkinan, hal semacam ini juga akan diliput.
5. Iklan
, yaitu menyediakan space untuk orang-orang beriklan baik itu porsi besar
ataupun “iklan kecik/ cabe rawit”.
2. PT
MADUBARU
Produksi
Utama dari Pabrik Gula Madukismo atau Madubaru adalah gula pasir dengan
kualitas SHS IA ( Superior Head Sugar ) atau GKP ( Gula Kristal Putih ). Mutu
produksinya dipantau P3GI Pasuruan ( Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia
). Bahan bakunya adalah 400.000-500.000 ton per tahun. Hasil gula SHS kurang
lebih 35.000 ton per tahun. Rendemen antara7%-8,5% dengan bahan pembantu yaitu
batu gamping dan belerang.Masa produksi sekitar 5 sampai 6 bulan per tahun (24
jam/hari). Terus menerus, antara bulan Mei s/d Oktober. Selain bulan tersebut
digunakan untuk memelihara mesin pabrik
(service,revisi,perbaikan,penggantian,dll).
Proses
pengolahan di pabrik gula Madukismo adalah dengan tahapan sebagai berikut:
1. Pemerahan
Nira (Extraction)
Tebu
setelah ditebang, dikirim ke stasiun gilingan untuk dipisahkan antara bagian
padat (ampas) dengan cairannya yang mengandung gula (nira mentah) melalui
alat-alat berupa Unigrator Mark IV digabung dengan 5 gilingan , masing-masing
terdiri atas 3 rol dengan ukuran 36’’ x 64’’.Ampas yang diperoleh sekitar 30%
tebu untuk bahan bakar di stasiun ketel (pusat tenaga), sedangkan nira mentah
akan dikirim ke stasiun pemurnian untuk proses lebih lanjut. Untuk mencegah
kehilangan gula karena bakteri,dilakukan sanitasi di Stasiun gilingan.
2. Pemurnian
Nira
PG
Madukismo menggunakan sistem sultifikasi.
Nira mentah ditimbang,dipanaskan 70o-75oC, direakskan
dengan susu kapur dalam defekator,
dan diberi gas SO2 dalam peti
sulfitasi sampai pH 100o-105o
C. Kotoran yang dihasilkan diendapkan dalam peti pengendapan ( Dorr Clarifier)
dan disaring menggunakan Rotary Vacum Filter (alat penapis hampa). Endapan
padatnya (blotong) digunakan sebagai produk organik. Kadar gula dalam blotong
ini dibawah 2%. Nira jernihnya dikirim ke Stasiun Penguapan.
3. Penguapan
Nira
Nira
jernih dipekatkan didalam pesawat penguapan dengan sistem quadruple effect , yang disusun secara interchangeable agar dapat dibersihkan secara bergantian . nira
encer dengan padatan terlarut 16% dapat dinaikkan menjadi 64% dan disebut nira
kental , yang siap dikristalkan di Stasiun Kristalisasi/Stasiun Masakan. Total
luas bidang pemanas 5.990 m vo. Nira kental yang berwarna gelap ini diberi gas
SO2 sebagai bleaching/pemucatan, dan siap untuk dikristalkan.
4. Kristalisasi
Nira
kental dari Stasiun Penguapan ini diuapkan lagi dalam Pan Kristalisasi sampai
lewat jenuh hingga timbul kristal gula. Sistem yang dipakai yaitu ACD, dimana
gula A sebagai gula produk , gula C dan D sebagai bibit, serta sebagian dilebur
untuk dimasak lagi. Pemanasan menggunakan uap dengan tekanan vakum sebesar 65
CmHg, sehingga suhu didihnya hanya 65o C, jadi sakrosa tidak rusak
akibat kena panas tinggi .Hasil masakan merupakan campuran kristal gula dan
larutan (stroop). Sebelum dipisahkan di Stasiun Puteran, gula lebih dahulu
didinginkan didalam palung pendingin (kultrog).
5. Alat
ini bertugas memisahkan gula dengan larutannya (stroop) dengan gaya centrifugal.
Puteran gula yang tersedia :
- 3
buah Broadbent untuk gula A
- 6
buah Batch Sangerhausen untuk gula A
- 2
buah Broadbent untuk gula SHS
- 3
buah Batch Sangerhausen induk gula SHS
- 1
buah BMA K 1100 untuk gula C
- 2
buah FC 1000 untuk gula C
- 2
buah WS CC5 untuk gula D1
- 1
buah WS CC6 untuk gula D1
- 1
buah BMA K 850 untuk gula D1
- 1
buah BMA K2300 untuk gula D1
- 3
buah BMA K 850 untuk gula D2
6. Penyeleseaian
Gula Gudang
Dengan
alat penyaringan gula, Gula SHS dari puteran shs dipisahkan antara gula halus,
gula kasar dan gula normal dikirim ke gudang gula dan dikemas dalam karung
plastik (poliproline), kapasitas 50 kg netto. Produksi gula perhari tergantung
dari rendemen gulanya, kalau rendemen 8% , maka pada kapasitas 3.000 tth
diperoleh gula 2.400 ku atau 4.800 sak.
7. Pembangkit
Tenaga Uap/ Tenaga Listrik.
Sebagai
penghasil tenaga uap digunakan 5 buah ketel pipa air New mark @ 6 ton/jam
masing-masing 440 m2 VO dengan tekanan 15 kg/cm dan satu buah ketel
Cheng-Chen kapasitas 40 ton/jam.Uap yang dihasilkan dipakai untuk menggerakkan
alat-alat berat, memanaskan dan menguapkan nira dalam pan penguapan, serta
untuk pembangkit tenaga listrik.Sebagai bahan bakar dipakai ampas tebuyang
mengandung kalori sekitar 1.800 kkal/kg dan kekurangannya ditambah dengan
BBM(FO).
8. Kualitas
Produksi Gula
Kualitas
produksi gula PG Madukismo masuk klasifikasi SHS IA, dengan nilai remisi
direduksi diatas 70 gula PG. Semuanya dibeli Bulog sebelum tahun 1977,kemudian
mulai tahun 1997 dipasarkan bebas termasuk bagian gula petani.
Analisa Gula
ANALISA
|
PG
MADUKISMO
|
STANDAR
P3GI
|
Nilai
remisi direduksi
|
70.20
|
70.00
|
Besar
jenis Butir (mm)
|
1.05
|
0.9-1.10
|
Kadar
air (%)
|
0.08
|
0.10
|
Polarisasi
|
99,96
|
99.80
|
Pembuatan
Gula Batu
Bahan : Gula pasir ,
air kapur , putih telur.
Alat-alat : Panci ,
tungku ,gelas , kulit padi,tampah pengering, ember .
Cara Membuat :
210 kg gula 100 liter
air dilarutkan dengan dipanaskan,dimasukkan putih telur yang telah dikocok
sebelumnya .Untuk 30 kg gula pasir 1 butir telur. Kemudian ambil air kapur
sirih yang jernih untuk dimasukkan kedalam sirup tersebut. Campur hingga merata
lalu dipanaskan sambil diaduk terus menerus.
Apabila
suhu sudah mencapai 120o C maka sirup dituangkan kedalam ember yang
dilapisi dengan kertas dan dibagian atas diberi saringan kain tipis. Sebagai
pedoman untuk 10 kg gula pasir diperlukan 3-4
liter air kapur sirih. Campurkan bahan dalam ember ditanam dalam kulit
padi dan ditutup dengan tampah. Ke dalam pembenaman sekitar sampai telingan
ember. Akhirnya biarkan selama 1 minggu lalu dibuka dan kita sudah mendapatkan
gula batu.
Pengolahan Spiritus :
Didirikan
bersama-sama PG Madukismo pada tahun 1955 dengan kontraktor dari Jerman Timur
dan mulai berproduksi 1959 ( 1 tahun setelah PG Madukismo berproduksi). Bahan
bakunya tetes tebu (molasses), yang merupakan hasil samping dari PG madukismo.
Proses yang dipakai adalah peragian (fermentasi), dan ragi yang dipakai :
Sacharomyces Cereviceae. Enzim yang dihasilkan oleh ragi ini mengubah gula yang
masih ada dalam tetes menjadi alkhohol dan gas CO2.
Rekasi Kimia :
A. Sakarosa
dihidrosa menjadi glukosa
C12 H22
O11 + H2 -> 2C6 H12 O6
B. Glukosa
bereaksi menjadi Alkohol + Gas CO2
C6 H12 O6
-> 2C2 H5 OH + 2CO2 -> Alkohol
1. Hasil
Produksi
Alkohol
debedakan atas dasar kualitas.
a. Alkohol
Teknis : Masih mengandung aldehide, kadar 94% digunakan untuk membuat spiritus
bakar.
b. Alkohol
Murni : Minimal kadar 95% bisa dipakai
pada industry farmasi, komestik, dll.
Hasil samping : Minyak
fusel (Amyl Alcohol);
Pemakaian tetes: Rata-rata 1 hari 900 kuintal;
Produksi rata-rata :
25.000 l Alkohol/24 jam, terdiri dari (90% Alkohol murni dan 10% Alkohol
teknis);
Rendema : 27% l Alkohol
per kuintal tetes.
2. Proses
Produksi
Terdiri
dari 3 tahap:
-Masakan
, -Peragian , -Penyulingan
Penjelasan proses :
a. Masakan
, tetes diencerkan dengan air sampai kadar tertentu dan ditambah nutrisi untuk
pertumbuhan ragi. Sebagai sumber nitrogen dipakai pupuk urea dan sebagai sumber
phospor dipakai pupuk NPK,pH diatur sekitar 4,8 dengan HsSO4
agar tidak terjadi kontaminasi dari bakteri lain.
b. Peragian,
dilaksanakan bertahap mulai volume 3.010,18.000 liter dan 75.000 liter , waktu
peragian utama berkisar 50-60 jam dan kadar alkohol yang dicapai antara 9-10%.
c. Penyulingan
, adonan yang telah selesai diragikan, dipisahkan alkoholnya (disuling) didalam
pesawat penyulingan yang terdiri dari 4 kolom :
o
Kolom Maische ,Rectifiser,Voorloop,
Nachloop.
Karena pada saat Kunjungan Perusahaan kami tidak
memasuki pabrik Spiritus , penulis rasa tidak perlu menjelaskan lagi secara detail
proses penyulingannya . Kami hanya mengobservasi pada Pabrik Gula Madukismo.
3.
LIMBAH
INDUSTRI
Setiap
perusahaan manufaktur , pasti selain menghasilkan barang akan ada limbah yang
dihasilkannya. Beberapa pabrik seringkali membuang limbah pabrik dengan
sembarangan , seperti di tanah , di sungai , di laut , dan lingkungan hidup
manusia yang lain . Mereka tidak memikirkan lingkungan sekitar dapat tercemar ,
dan tentu akan membahayakan masyarakat. Tapi lain halnya dengan PT MADUBARU ,
mereka memanfaatkan limbah-limbah yang tidak terpakai menjadi sesuatu yang bisa
dimanfaatkan . berikut pemaparannya :
1. Limbah
Padat
a. Pasir/Lumpur
Kotoran
yang terbawa oleh nira mentah,dipisahkan dengan Dorrclone, dimanfaatkan untuk
mengurug lahan yang longsor-longsor atas permintaan masyarakat.
b. Abu
Ketel Uap
Sisa
pembakaran di Stasiun Ketel Uap, ditampung dengan lori jading dan dimanfaatkan
juga untuk urug lahan juga sebagai bahan baku pupuk “Mix Madros”.
c. Debu/langes
dari Ketel Uap
Debu/langes
yang terbawa keluar lewat cerobong asap, ditangkap dengan alat penangkap debu
(Dust Collector) dan ditampung dalam lori jading.
d. Blothong
Endapan
kotoran dari nira tebu yang terjadi di Stasiun Pemurnian Nira dipisahkan dengan
alat Rotary Vacum Filter, dimanfaatkan untuk pupuk tanaman lain, bisa juga
dimanfaatkkan untuk bahan bakar. Jumlahnya cukup banyak, sekitar 100 ton/hari.
Sekarang untuk bahan baku pupuk “Mix Madros”.
2. Limbah
Cair
a. Bocoran
Minyak Pelumas
Berasal
dari pelumas mesin-mesin di stasiun gilingan dan pelumas yang terbawa pada air
cucian kendaraan garasi pabrik.Bocoran minyak pelumas ini,dipisahkan dari air
limbah didalam bak penangkap minyak, kemudian ditampung dalam drum-drum untuk
dimanfaatkan lagi..
b. Vinasse
(Slop)
Berasal
dari system penyulingan Alkohol di Stasiun Sulingan PS. Madukismo,jumlahnya
cukup besar,sekitar 20 m3 /jam, suhu : 90o pH 4-5, warnanya coklat hitam. Sebelum dibuang
ke sungai,diolah terlebih dahulu di unit pengolahan limbah cair dengan
menggunakan cara biologis. Operasionalnya masih perlu disempurnakan lagi secara
bertahap, agar hasilnya memenuhi baku mutu limbah cair yang ditentukan.
Campuran limbah cair dari pabrik gula dan limbah spiritus banyak dimanfaatkan
untuk air irigasi oleh petani sekitar karena mengandung unsure N,P,K yang
diperlukan tanaman untuk pupuk.
c. Limbah
Soda
Berasal
dari cucian pan-pan penguapan di Pabrik Dula yang kandungan COD dan BOD-nya cukup
tinggi. Jumlahnya relatif sedikit, pengolahannya di unit pengolahan limbah cair
yang ada.
3. Gangguan
Lingkungan lainnya
a. Suara
Bising
Berasal
dari bocoran uap yang berlebih di Stasiun Ketel Uap,untuk meredam suara
tersebut, saat ini sudah dilengkapi dengan silencer (alat peredam suara) di setiap
ketel uap.
b. Limbah
Gas
Bau
belerang dan bau busuk yang lain, ditanggulangi pada alat-alat yang terkait
(Inhouse keeping)
KESIMPULAN
Setelah
melakukan Kunjungan perusahaan di 2 tempat yaitu Kedaulatan Rakyat dan juga PT
MADUBARU,penulis menjadi tahu tentang operasional yang berjalan di kedua pabrik
tersebut . Membuka mata dan memperluas pengetahuan penulis bahwa ternyata di
Yogyakarta sendiri terdapat pabrik yang beroprasi aktif. Ada pabrik Koran yang
merupakan Koran lokal Yogyakarta yang mengulas berita-berita seputar
Yogyakarta. Dan PT Madubaru yang memproduksi Gula pasir, Spiritus, Gula batu
dan merupakan satu-satunya pabrik gula yang bertahan di Yogyakarta. Pabrik
tersebut dibawah naungan Sultan Hamengku Buwono dan Pemerintah . Begitu
rumitnya proses-proses yang dilakukan dalam operasional perusahaan .
Bermacam-macamnya alat-alat yang digunakan dan begitu canggihnya . Itu semua
sudah cukup untuk mengikuti operasi-operasi yang dilakukan pada suatu
perusahaan. Baik dari sudut cara kerjanya , manajemennya, pekerjanya , serta
efektifitas dan efisiensi yang dilakukan.
KRITIK
DAN SARAN
Kalau melihat dari internet atau
gambar-gambar mesin-mesin produksi di luar negri, alat-alatnya begitu canggih ,
bersih dan tempatnya luas. Tapi setelah terjun langsung ke perusahaan yang
beradi di Indonesia, Yogyakarta tepatnya . Suasana tua, kumuh, sempit , gelap,
dan pengap suangat terasa. Mungkin ini bisa menjadi koreksi bagi perusahaan
untuk memperbaiki kualitas dari alat-alatnya dan kehigienisan tempat pabriknya
. Serta semoga pemerintah ikut berperan aktif mengawasi perusahaan-perusahaan
yang ada di negara Indonesia . Ini semua demi kemajuan bangsa. Jadilah bangsa
yang bisa menghasilkan , bukan hanya mengimport.
LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar