Minggu, 24 Februari 2013

Laporan Kunjungan Perusahaan di Kedaulatan Rakyat & PT Madubaru



LAPORAN
KUNJUNGAN PERUSAHAAN
KEGIATAN OPERASIONAL DI PERUSAHAAN
 KEDAULATAN RAKYAT & PT MADUBARU





Dosen Pengampu          :
Drs. Mochamad Nasito , MM

Disusun Oleh :
Indah Purnama Sari
(11311570)



JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
TAHUN AJARAN 2012-2013
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas rahmat dan karunia Allah yang berlimpah sehingga penulis dapat menyusun laporan kunjungan perusahaan ini . Adapun laporan ini penulis tujukan untuk memenuhi nilai mata kuliah Manajemen Operasional pada semester ini. Laporan ini juga bertujuan untuk menambah pengetahuan bagi penulis sendiri dan pembaca agar dapat mengetahui bagaimana sebenarnya sistem operasional yang berjalan di perusahaan PT Kedaulatan Rakyat yang merupakan perusahaan media cetak ( koran ) yang target pasarnya di Yogyakarta dan wilayah sekitarnya  dan PT Madubaru yang merupakan pabrik gula dan pabrik alkohol yang masih beroperasi dan satu-satunya di Yogyakarta.
Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu Manajemen Operasional yang telah membimbing mata kuliah tersebut , juga kepada panitia pelaksana Kunjungan Perusahaan , dan tidak kalah penting adalah para pembaca yang budiman . Demikian yang dapat penulis sampaikan , sebelumnya penulis mohon maaf apabila terjadi kesalahan dalam penulisan laporan ini . Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi sempurnanya laporan sederhana ini .
Semoga laporan Kunjungan Perusahaan ini dapat bermanfaat.
Amin

Yogyakarta , 11 Januari 2013















BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Latar belakang dilakukan Kunjungan Perusahaan ini adalah agar kita dapat mengetahui bagaimanakah proses sebuah produk bisa terwujud dan sekarang bisa beredar di masyarakat. Kita hanya mampu berpikir bagaimana misalkan suatu gulungan-gulungan kertas menjadi suatu lembaran-lembaran koran yang bermanfaat untuk menyebarkan berita hangat di kala pagi hari kita meneguk secangkir kopi manis. Kemudian kita memikirkan juga bagaimana bisa gula itu terbentuk, bagaimana bisa batangan-batangan tebu mampu diproses menjadi butiran-butiran kristal yang mampu membuat segalanya menjadi manis.
Maka dengan terjun langsung menyaksikan proses operasional dalam pembuatannya yang mampu menjawab kebingungan-kebingungan kita. Dasar mengapa kita melakukan Kunjungan Perusahaan ini sesungguhnya hanya untuk mengobati rasa keingintahuan kita sebagai mahasiswa yang menempuh studi di Ekonomi dan sedang mengikuti mata kuliah Operasional agar terjawab .

B.     TUJUAN

Setiap kegiatan pasti memiliki tujuan pada akhir prosesnya . Demikian juga kegiatan Kunjungan Perusahaan ini dilakukan adalah  bertujuan untuk :
1.      Mengetahui sejarah dan proses kerja dari suatu perusahaan;
2.      Menambah ilmu dan wawasan mengenai kegiatan operasional;
3.      Terjun langsung ke lapangan untuk melihat proses produksi;
4.      Agar mahasiswa dapat memahami tentang operasional perusahaan.

C.     MANFAAT

1.      Memperoleh pengalaman dari observasi;
2.      Melihat dengan nyata proses produksi dilakukan;
3.      Menjalin hubungan sosial antara mahasiswa dengan perusahaan.



D.    JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
No
Hari/tanggal
Pukul
Keterangan
1
Rabu ,21-11-2012
08.30-09.00
09.00-10.00
Berangkat ke Kedaulatan Rakyat (KR)
Foto-foto di lokasi
2
Rabu ,21-11-2012
09.30-11.30
Pengarahan dari Crue KR dan Observasi di pabrik melihat proses operasi
3
Rabu, 21-11-2012
11.30-13.00
Perjalanan  ke PT MADUBARU & ISOMA
4
Rabu ,21-11-2012
13.00-16.00

16.00-20.00
Penjelasan dan terjun langsung ke pabrik gula Madukismo PT Madubaru
Refreshing ke pantai depok & ISOMA
5
Rabu ,21-11-2012
20.00-21.00
Kembali ke FE UII

















BAB II
HASIL KUNJUNGAN PERUSAHAAN

A.   SEJARAH PERUSAHAAN

1.      KR (Kedaulatan Rakyat )
KR adalah sebuah koran Jogja yang termasuk berusia panjang dan tertua di Indonesia. Ia berdiri pada 27 September 1945. Perintisnya H. Samawi (1913-1984) dan M. Wonohito (1912-1984). Saat awal dipimpin Soemantoro sebagai pemimpin redaksi, ia sering mendampingi Ibrahim Tan Malaka yang tengah menggalang Persatuan Perjuangan sebagai oposisi terhadap kabinet  Sjahrir. Kantor pusat KR sendiri berada di Jalan Mangkubumi . Sebelum ada Koran , ada majalah yang terbit 2 minggu sekali dalam format bahasa jawa bernama Sedyotomo . Mulanya Jepang membentuk Koran daerah yang bernama Sinar Matahari , tapi kemudian para pemuda-pemuda Indonesia mengumpulkan modal sendiri lalu membangun sebuah media cetak bernama “Kedaulatan Rakyat”. Dulu belum ada komputer , jadi untuk membuatnya menggunakan mesin ketik . Dan belum ada internet atau media-media canggih lainnya.Jadi untuk mendapatkan informasi yang cepat,masyarakat tidak bisa jauh dari yang namanya koran. KR ini sendiri mengusung jargon bahwa mereka adalah Koran lokal yang hanya bernaung di wilayah Jawa Tenga bagian selatan seperti Yogyakarta , Magelang, Purwokerto , Kulon Progo, Gunung Kidul, Purworejo tapi ada beberapa yang dikirim ke Jakarta . Tapi kadar penyebaran mereka di Jakarta hanya sedikit volumenya.Itu disebabkan mereka adalah Koran khusus yang sebagian besar berisi mengenai kabar Yogyakarta terkini.  
            Profil  Perusahaan
            Nama Perusahaan            : KR (Kedaulatan Rakyat )
            Alamat                             : Jalan Solo KM 11 di Kalitirto, Yogyakarta  
            Diresmikan                       : 27 September 1984 oleh Menteri Penerangan RI , H. Harmoko
            Jenis-jenis                        : Koran harian , Koran mingguan , Kalender ,Majalah

2.      PT MADUBARU
Adalah satu-satunya Pabrik Gula dan Pabrik Alkohol/Spiritus di DIY yang mengemban tugas untuk menyukseskan program pengadaan pangan nasional, khususnya gula pasir.Sebagai perusahaan padat karya banyak menampung tenaga kerja dari DIY. Pabrik Gula mulai beroprasi sejak tahun 1958 sedangkan spiritus tahun 1959. Lokasi bangunan pabrik gula (satu diantara 17 pabrik gula yang dibangun Pemerintah belanda, tatapi dibumihanguskan pada masa pemerintahan Jepang) , yang terletak di Desa Padokan , Kelurahan Tirtonimolo , Kecamatan Kasihan , Kabupaten Bantul , Propinsi DI Yogyakarta. Kontraktor utamanya adalah Machine Fabriek Sangerhausen , Jerman Timur. Status perusahaan ini sendiri, merupakan PT yang didirikan tanggal 14 Juni 1955. Diberi nama : “Pabrik-pabrik Gula Madubaru PT” (P2G. Madubaru PT) memiliki 2 Pabrik :
-          Pabrik Gula (PG) Madukismo
-          Pabrik Alkohol/Spiritus (PS) Madukismo
Pemilik saham waktu awal berdiri , 75% dipegang Sri Sultan Hamengku Buwono IX , 25% milik Pemerintah RI. Sedangkan sekarang dirubah menjadi 65% milik Sultan Hamengku Buwono X dan 35% milik pemerintah yang dikuasakan kepada PT Rajawali Nusantara Indonesia, sebuah BUMN.
Dibangun         : Tahun 1955
Atas prakarsa   : Sri Sultan Hamengku Buwono IX
Diresmikan      : 29 Mei 1958 oleh Presiden pertama RI Ir. Soekarno

B. KEGIATAN OPERASIONAL PERUSAHAAN

1.      Kedaulatan Rakyat

Kegiatan kami saat pertama kali dikumpulkan di kantor KR adalah mendapatkan penjelasan mengenai sejarah Koran Kedaulatan Rakyat , Kegiatan Operasionalnya , dan  mengenai hal menarik seputar Kedaulatan Rakyat . Diterangkan oleh Ibu Suci VRP dan ditemani Bapak Iswantoro selaku wartawan di KR kami mulai dijelaskan mengenai KR . Pertama mengenai sejarah KR yang tadinya merupakan koran yang ditangani Jepang , kemudian diambil oleh pemuda-pemuda Indonesia. Dulu belum ada tekhnologi sejauh ini , seperti televisi , internet ,dll . Koran merupakan media yang paling cepat digunakan untuk mengakses berita , itupun masih menggunakan mesin ketik. Koran KR memiliki harga relatif murah , karena ini merupakan koran lokal yang merakyat .Pada era globalisasi yang semuanya sudah berubah menjadi canggih ini menuntut semuanya serba cepat dan makin mutakhir. Koran sudah tidak diminati lagi, karena orang-orang lebih senang mengakses berita melalui internet . Sekarang jasa website online-news semakin merebak . Bahkan KR sendiri memiliki situs online, untuk dapat dibaca para pencermat berita yaitu Kedaulatan Rakyat News. Ibu Suci juga bercerita“ Bahkan di luar negeri, koran sudah tidak ada lagi dan mereka sudah menjadi negara digital.Semua sudah berubah dalam bentuk digital yang diakses melalui online-news. Biasanya koran dibagikan gratis di bandara-bandara,terminal dan stasiun secara gratis. Tapi beruntungnya di Indonesia,koran masih dijual dan banyak pembacanya”,tuturnya saat penjelasan Kunjungan Perusahaan .Kedaulatan Rakyat sendiri , mulai beroperasi mencetak koran-korannya saat malam hari, karena mungkin begitulah prosedur dari perusahaan . Jadi saat kami berkunjung ke sana mereka sedang tidak memulai proses produksinya . Tapi beruntunglah kami karena saat itu , mereka sedang mencetak kalender-kalender 2013 masehi . Saat tiba di pabrik pembuatannya , kami dijelaskan oleh Wakil Kepala Bagian Percetakan yakni bapak Budi  mengenai cara-cara mesin bekerja dan bagaimana membuat gulungan-gulungan kertas sehingga menjadi lembaran-lembaran koran.Beliau menjelaskan jika pertama yang harus dilakukan meyiapkan gulungan kertas tipis , yang memang khusus untuk membuat koran .Harga kertas tersebut bernilai 1 juta rupiah lebih per gulungnya . Setelah itu kertas itu kertas ditaruh di mesin cetak, lalu gambar desain koran yang sudah didesain sebelumnya di komputer diprint , kemudian baru dipotong-potong dan dirapikan,dilipat menjadi sebuah koran. Dalam pemasangannya tidak mungkin terbalik, karena tadi sebelumnya sudah diberi nomor –nomor halaman yang menyebabkan tidak terjadinya kekeliruan . Setelah itu jadilah bereksemplar-eksemplar  koran yang siap untuk dijual . KR dijual Rp. 3000 per bijinya . KR mendapatkan keuntungan terbesar dari iklan-iklan yang dipasang disana, profit yang didapatkan 2500 rupiah per korannya. Setiap hari, KR mencetak sekitar 100.000 eksemplar yang didistribusikan ke Yogyakarta dan Jawa tengah bagian selatan seperti di Magelang, Klaten,Solo, Kulon Progo, Purworejo,Gunung Kidul , dan dalam jumlah sedikit ke DKI Jakarta . Koran tersebut berisi tentang :
1.      Rubrik ,yaitu menginformasikan orang sakit dan tidak mampu . Setelah dimuat di KR , banyak donator-donatur yang membantu karena pemberitaan tersebut.
2.      Program Swaka ( Remaja ) , yaitu ajang untuk belajar menulis jurnal/newsletter . Biasanya tulisannya bagus-bagus, tapi kebanyakan tidak dilirik oleh pembaca.
3.      Booming , yaitu berita-berita yang sedang hangat-hangatnya . Berita aktual ini biasanya diburu oleh wartawan-wartawan KR dengan ,mengunjungi langsung TKP dan mewawancarai penduduk sekitar . Berita booming itu seperti misalkan perang di Palestina yang mencelakakan banyak sekali warga Gaza, itu tidak luput dari pengejaran wartawan KR.
4.      Berita yang datang sendiri, yaitu misalkan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia yang datang ke redaksi KR untuk mengadakan Kunjungan perusahaan , tidak menutup kemungkinan, hal semacam ini juga akan diliput.
5.      Iklan , yaitu menyediakan space untuk orang-orang beriklan baik itu porsi besar ataupun “iklan kecik/ cabe rawit”.


2.      PT MADUBARU

Produksi Utama dari Pabrik Gula Madukismo atau Madubaru adalah gula pasir dengan kualitas SHS IA ( Superior Head Sugar ) atau GKP ( Gula Kristal Putih ). Mutu produksinya dipantau P3GI Pasuruan ( Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia ). Bahan bakunya adalah 400.000-500.000 ton per tahun. Hasil gula SHS kurang lebih 35.000 ton per tahun. Rendemen antara7%-8,5% dengan bahan pembantu yaitu batu gamping dan belerang.Masa produksi sekitar 5 sampai 6 bulan per tahun (24 jam/hari). Terus menerus, antara bulan Mei s/d Oktober. Selain bulan tersebut digunakan untuk memelihara mesin pabrik (service,revisi,perbaikan,penggantian,dll).

Proses pengolahan di pabrik gula Madukismo adalah dengan tahapan sebagai berikut:
1.      Pemerahan Nira (Extraction)
Tebu setelah ditebang, dikirim ke stasiun gilingan untuk dipisahkan antara bagian padat (ampas) dengan cairannya yang mengandung gula (nira mentah) melalui alat-alat berupa Unigrator Mark IV digabung dengan 5 gilingan , masing-masing terdiri atas 3 rol dengan ukuran 36’’ x 64’’.Ampas yang diperoleh sekitar 30% tebu untuk bahan bakar di stasiun ketel (pusat tenaga), sedangkan nira mentah akan dikirim ke stasiun pemurnian untuk proses lebih lanjut. Untuk mencegah kehilangan gula karena bakteri,dilakukan sanitasi di Stasiun gilingan.

2.      Pemurnian Nira
PG Madukismo menggunakan sistem sultifikasi. Nira mentah ditimbang,dipanaskan 70o-75oC, direakskan dengan susu kapur dalam defekator, dan diberi gas SO2  dalam peti sulfitasi sampai pH 100o-105o C. Kotoran yang dihasilkan diendapkan dalam peti pengendapan ( Dorr Clarifier) dan disaring menggunakan Rotary Vacum Filter (alat penapis hampa). Endapan padatnya (blotong) digunakan sebagai produk organik. Kadar gula dalam blotong ini dibawah 2%. Nira jernihnya dikirim ke Stasiun Penguapan.

3.      Penguapan Nira
Nira jernih dipekatkan didalam pesawat penguapan dengan sistem quadruple effect , yang disusun secara interchangeable agar dapat dibersihkan secara bergantian . nira encer dengan padatan terlarut 16% dapat dinaikkan menjadi 64% dan disebut nira kental , yang siap dikristalkan di Stasiun Kristalisasi/Stasiun Masakan. Total luas bidang pemanas 5.990 m vo. Nira kental yang berwarna gelap ini diberi gas SO2 sebagai bleaching/pemucatan, dan siap untuk dikristalkan.

4.      Kristalisasi
Nira kental dari Stasiun Penguapan ini diuapkan lagi dalam Pan Kristalisasi sampai lewat jenuh hingga timbul kristal gula. Sistem yang dipakai yaitu ACD, dimana gula A sebagai gula produk , gula C dan D sebagai bibit, serta sebagian dilebur untuk dimasak lagi. Pemanasan menggunakan uap dengan tekanan vakum sebesar 65 CmHg, sehingga suhu didihnya hanya 65o C, jadi sakrosa tidak rusak akibat kena panas tinggi .Hasil masakan merupakan campuran kristal gula dan larutan (stroop). Sebelum dipisahkan di Stasiun Puteran, gula lebih dahulu didinginkan didalam palung pendingin (kultrog).

5.      Alat ini bertugas memisahkan gula dengan larutannya (stroop) dengan gaya centrifugal. Puteran gula yang tersedia :
-   3 buah Broadbent untuk gula A
-     6 buah Batch Sangerhausen untuk gula A
-     2 buah Broadbent untuk gula SHS
-     3 buah Batch Sangerhausen induk gula SHS
-     1 buah BMA K 1100 untuk gula C
-     2 buah FC 1000 untuk gula C
-     2 buah WS CC5 untuk gula D1
-     1 buah WS CC6 untuk gula D1
-     1 buah BMA K 850 untuk gula D1
-     1 buah BMA K2300 untuk gula D1
-     3 buah BMA K 850 untuk gula D2

6.      Penyeleseaian Gula Gudang
Dengan alat penyaringan gula, Gula SHS dari puteran shs dipisahkan antara gula halus, gula kasar dan gula normal dikirim ke gudang gula dan dikemas dalam karung plastik (poliproline), kapasitas 50 kg netto. Produksi gula perhari tergantung dari rendemen gulanya, kalau rendemen 8% , maka pada kapasitas 3.000 tth diperoleh gula 2.400 ku atau 4.800 sak.

7.      Pembangkit Tenaga Uap/ Tenaga Listrik.
Sebagai penghasil tenaga uap digunakan 5 buah ketel pipa air New mark @ 6 ton/jam masing-masing 440 m2 VO dengan tekanan 15 kg/cm dan satu buah ketel Cheng-Chen kapasitas 40 ton/jam.Uap yang dihasilkan dipakai untuk menggerakkan alat-alat berat, memanaskan dan menguapkan nira dalam pan penguapan, serta untuk pembangkit tenaga listrik.Sebagai bahan bakar dipakai ampas tebuyang mengandung kalori sekitar 1.800 kkal/kg dan kekurangannya ditambah dengan BBM(FO).

8.      Kualitas Produksi Gula
Kualitas produksi gula PG Madukismo masuk klasifikasi SHS IA, dengan nilai remisi direduksi diatas 70 gula PG. Semuanya dibeli Bulog sebelum tahun 1977,kemudian mulai tahun 1997 dipasarkan bebas termasuk bagian gula petani.

Analisa Gula
ANALISA
PG MADUKISMO
STANDAR P3GI
Nilai remisi direduksi
70.20
70.00
Besar jenis Butir (mm)
1.05
0.9-1.10
Kadar air (%)
0.08
0.10
Polarisasi
99,96
99.80

Pembuatan Gula Batu
Bahan : Gula pasir , air kapur , putih telur.
Alat-alat : Panci , tungku ,gelas , kulit padi,tampah pengering, ember .
Cara Membuat :
210 kg gula 100 liter air dilarutkan dengan dipanaskan,dimasukkan putih telur yang telah dikocok sebelumnya .Untuk 30 kg gula pasir 1 butir telur. Kemudian ambil air kapur sirih yang jernih untuk dimasukkan kedalam sirup tersebut. Campur hingga merata lalu dipanaskan sambil diaduk terus menerus.
Apabila suhu sudah mencapai 120o C  maka sirup dituangkan kedalam ember yang dilapisi dengan kertas dan dibagian atas diberi saringan kain tipis. Sebagai pedoman untuk 10 kg gula pasir diperlukan 3-4  liter air kapur sirih. Campurkan bahan dalam ember ditanam dalam kulit padi dan ditutup dengan tampah. Ke dalam pembenaman sekitar sampai telingan ember. Akhirnya biarkan selama 1 minggu lalu dibuka dan kita sudah mendapatkan gula batu.

Pengolahan Spiritus :
Didirikan bersama-sama PG Madukismo pada tahun 1955 dengan kontraktor dari Jerman Timur dan mulai berproduksi 1959 ( 1 tahun setelah PG Madukismo berproduksi). Bahan bakunya tetes tebu (molasses), yang merupakan hasil samping dari PG madukismo. Proses yang dipakai adalah peragian (fermentasi), dan ragi yang dipakai : Sacharomyces Cereviceae. Enzim yang dihasilkan oleh ragi ini mengubah gula yang masih ada dalam tetes menjadi alkhohol dan gas CO2.
Rekasi Kimia :
A.    Sakarosa dihidrosa menjadi glukosa
C12 H22 O11 + H2  -> 2C6 H12 O6
B.     Glukosa bereaksi menjadi Alkohol + Gas CO2
C6 H12 O6 -> 2C2 H5 OH + 2CO2 -> Alkohol

1.      Hasil Produksi
Alkohol debedakan atas dasar kualitas.
a.       Alkohol Teknis : Masih mengandung aldehide, kadar 94% digunakan untuk membuat spiritus bakar.
b.      Alkohol Murni  : Minimal kadar 95% bisa dipakai pada industry farmasi, komestik, dll.
Hasil samping : Minyak fusel (Amyl Alcohol);
Pemakaian tetes:  Rata-rata 1 hari 900 kuintal;
Produksi rata-rata : 25.000 l Alkohol/24 jam, terdiri dari (90% Alkohol murni dan 10% Alkohol teknis);
Rendema : 27% l Alkohol per kuintal tetes.
2.      Proses Produksi
Terdiri dari 3 tahap:
-Masakan , -Peragian , -Penyulingan
Penjelasan proses :
a.       Masakan , tetes diencerkan dengan air sampai kadar tertentu dan ditambah nutrisi untuk pertumbuhan ragi. Sebagai sumber nitrogen dipakai pupuk urea dan sebagai sumber phospor dipakai pupuk NPK,pH diatur sekitar 4,8 dengan HsSO4 agar tidak terjadi kontaminasi dari bakteri lain.
b.      Peragian, dilaksanakan bertahap mulai volume 3.010,18.000 liter dan 75.000 liter , waktu peragian utama berkisar 50-60 jam dan kadar alkohol yang dicapai antara 9-10%.
c.       Penyulingan , adonan yang telah selesai diragikan, dipisahkan alkoholnya (disuling) didalam pesawat penyulingan yang terdiri dari 4 kolom :
o   Kolom Maische ,Rectifiser,Voorloop, Nachloop.

Karena pada saat Kunjungan Perusahaan kami tidak memasuki pabrik Spiritus , penulis rasa tidak perlu menjelaskan lagi secara detail proses penyulingannya . Kami hanya mengobservasi pada Pabrik Gula Madukismo.


3.      LIMBAH INDUSTRI
Setiap perusahaan manufaktur , pasti selain menghasilkan barang akan ada limbah yang dihasilkannya. Beberapa pabrik seringkali membuang limbah pabrik dengan sembarangan , seperti di tanah , di sungai , di laut , dan lingkungan hidup manusia yang lain . Mereka tidak memikirkan lingkungan sekitar dapat tercemar , dan tentu akan membahayakan masyarakat. Tapi lain halnya dengan PT MADUBARU , mereka memanfaatkan limbah-limbah yang tidak terpakai menjadi sesuatu yang bisa dimanfaatkan . berikut pemaparannya :
1.      Limbah Padat
a.       Pasir/Lumpur
Kotoran yang terbawa oleh nira mentah,dipisahkan dengan Dorrclone, dimanfaatkan untuk mengurug lahan yang longsor-longsor atas permintaan masyarakat.
b.      Abu Ketel Uap
Sisa pembakaran di Stasiun Ketel Uap, ditampung dengan lori jading dan dimanfaatkan juga untuk urug lahan juga sebagai bahan baku pupuk “Mix Madros”.
c.       Debu/langes dari Ketel Uap
Debu/langes yang terbawa keluar lewat cerobong asap, ditangkap dengan alat penangkap debu (Dust Collector) dan ditampung dalam lori jading.
d.      Blothong
Endapan kotoran dari nira tebu yang terjadi di Stasiun Pemurnian Nira dipisahkan dengan alat Rotary Vacum Filter, dimanfaatkan untuk pupuk tanaman lain, bisa juga dimanfaatkkan untuk bahan bakar. Jumlahnya cukup banyak, sekitar 100 ton/hari. Sekarang untuk bahan baku pupuk “Mix Madros”.
2.      Limbah Cair
a.       Bocoran Minyak Pelumas
Berasal dari pelumas mesin-mesin di stasiun gilingan dan pelumas yang terbawa pada air cucian kendaraan garasi pabrik.Bocoran minyak pelumas ini,dipisahkan dari air limbah didalam bak penangkap minyak, kemudian ditampung dalam drum-drum untuk dimanfaatkan lagi..
b.      Vinasse (Slop)
Berasal dari system penyulingan Alkohol di Stasiun Sulingan PS. Madukismo,jumlahnya cukup besar,sekitar 20 m3 /jam, suhu : 90o  pH 4-5, warnanya coklat hitam. Sebelum dibuang ke sungai,diolah terlebih dahulu di unit pengolahan limbah cair dengan menggunakan cara biologis. Operasionalnya masih perlu disempurnakan lagi secara bertahap, agar hasilnya memenuhi baku mutu limbah cair yang ditentukan. Campuran limbah cair dari pabrik gula dan limbah spiritus banyak dimanfaatkan untuk air irigasi oleh petani sekitar karena mengandung unsure N,P,K yang diperlukan tanaman untuk pupuk.

c.       Limbah Soda
Berasal dari cucian pan-pan penguapan di Pabrik Dula yang kandungan COD dan BOD-nya cukup tinggi. Jumlahnya relatif sedikit, pengolahannya di unit pengolahan limbah cair yang ada.
3.      Gangguan Lingkungan lainnya
a.       Suara Bising
Berasal dari bocoran uap yang berlebih di Stasiun Ketel Uap,untuk meredam suara tersebut, saat ini sudah dilengkapi dengan silencer (alat peredam suara) di setiap ketel uap.
b.      Limbah Gas
Bau belerang dan bau busuk yang lain, ditanggulangi pada alat-alat yang terkait (Inhouse keeping)























KESIMPULAN
Setelah melakukan Kunjungan perusahaan di 2 tempat yaitu Kedaulatan Rakyat dan juga PT MADUBARU,penulis menjadi tahu tentang operasional yang berjalan di kedua pabrik tersebut . Membuka mata dan memperluas pengetahuan penulis bahwa ternyata di Yogyakarta sendiri terdapat pabrik yang beroprasi aktif. Ada pabrik Koran yang merupakan Koran lokal Yogyakarta yang mengulas berita-berita seputar Yogyakarta. Dan PT Madubaru yang memproduksi Gula pasir, Spiritus, Gula batu dan merupakan satu-satunya pabrik gula yang bertahan di Yogyakarta. Pabrik tersebut dibawah naungan Sultan Hamengku Buwono dan Pemerintah . Begitu rumitnya proses-proses yang dilakukan dalam operasional perusahaan . Bermacam-macamnya alat-alat yang digunakan dan begitu canggihnya . Itu semua sudah cukup untuk mengikuti operasi-operasi yang dilakukan pada suatu perusahaan. Baik dari sudut cara kerjanya , manajemennya, pekerjanya , serta efektifitas dan efisiensi yang dilakukan.

KRITIK DAN SARAN

Kalau melihat dari internet atau gambar-gambar mesin-mesin produksi di luar negri, alat-alatnya begitu canggih , bersih dan tempatnya luas. Tapi setelah terjun langsung ke perusahaan yang beradi di Indonesia, Yogyakarta tepatnya . Suasana tua, kumuh, sempit , gelap, dan pengap suangat terasa. Mungkin ini bisa menjadi koreksi bagi perusahaan untuk memperbaiki kualitas dari alat-alatnya dan kehigienisan tempat pabriknya . Serta semoga pemerintah ikut berperan aktif mengawasi perusahaan-perusahaan yang ada di negara Indonesia . Ini semua demi kemajuan bangsa. Jadilah bangsa yang bisa menghasilkan , bukan hanya mengimport.







LAMPIRAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar