Minggu, 24 Februari 2013

POLYGON MERAMBAH INTERNASIONAL



MANAJEMEN PEMASARAN
STRATEGI POLYGON
MENUJU PASAR INTERNASIONAL
Dosen Pembimbing : Sri Hardjanti, S
ANGGOTA KELOMPOK 1:
1)    FARIKHAH MAYA AUDINA         (11311552)
2)    INDAH PURNAMA SARI               (11311570)
3)    PRASETYO AJI NUGROHO        (11311584)
4)    NUGROHO NUR CAHYADI                    (11311587)
5)    WIWIN SETYOWATI                    (11311603)
EKONOMI MANAJEMEN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
TAHUN AJARAN 2011/2012

PENDAHULUAN
Sepeda merupakan salah satu alat transportasi yang digunakan oleh sebagian masyarakat tertentu di Indonesia. Selain ramah lingkungan sepeda juga bisa digunakan sebagai alat olah raga. Walaupun demikian menggunakan sepeda sebagai alat transportasi acap kali dianggap kuno oleh sebagian masyarakat.
LATAR BELAKANG
Sepeda merupakan alat transportasi, namun demikian bila sepeda bersaing dengan alat transportasi lain seperti mobil , motor , pasti sepeda menjadi pilihan kesekian . Maka dari itu Polygon muncul sebagai alat transportasi yang mengarah pada gaya hidup masyarakat. Karena sudah mengetahui, dengan jalan inilah Polygon dapat mempertahankan komitmennya . keberhasilan polygon menembus pasar dalam dan luar negeri antara lain disebabkan karena konsistensinya dalam berproduksi. Sejak awal berdirinya polygon memang sengaja membuat sepeda yang ditunjukkan untuk gaya hidup, sehingga polygon tidak kalah bersaing dengan alat transportasi lainnya terutama sepeda motor.
Polygon bernaung di bawah produksi PT Insera Sena yang juga membuat brand sepeda lain yang sudah ke pasar internasional seperti  Amerika, Afrika, Eropa dan Asia yang merupakan brand Kuwahara,Mustang,Avanti,Kona, Marine, dan Scott . Maka dari itu PT Insera Sena mulai berpikir untuk memulaui brand baru yang mampu menguasai pasar di dalam negri . Kemudian muncullah polygon sebagai brand yang memang difokuskan di Indonesia dan berkonsep life style.
Tidak lama mulai digembar-gemborkan pola hidup sehat oleh pemerintah. Hal ini menjadi angin segar dan menguntungkan bagi polygon . Salah satunya adalah dengan bersepeda yang selain dapat menyehatkan dan menyegarkan badan, hal tersebut juga dapat mengurangi polusi. Ditambah lagi para petinggi negara, artis-artis juga turut serta untuk mempromosikan pola hidup sehat tersebut. Maka jadilaha sepeda jadi virus yang mulai digemari masyarakat . Hal ini juga membuat produk dari polygon berkembang pesat dalam hal penjualannya . Karena tidak sedikit dari masyarakat yang melirik polygon karena brand yang sudah tyerkenal, terbukti kualitasnya dan merupakan produk yang berkelas.


RUMUSAN MASALAH
1.      Konsep pemasaran apakah yang dipakai PT Insera Sena?
2.      Siapakah yang menjadi segmen utama dari PT Insera Sena?
3.      Bagaimana strategi marketing mixnya ?
4.      Apa saja masalah yang dihadapi oleh polygon?
5.      Bagaimanakah eksistensi sepeda-sepeda yang dihasilkan oleh PT Insera Sena terutama polygon untuk waktu yang akan datang ?

ISI
Dalam sebuah perusahaan pemasaran sangatlah penting. Hal ini disebabkan karena pemasaran dapat mengukuhkan eksistensi sebuah perusahaan. Inovasi dan kreatifitas yang tinggi dalam pemasaran dapat membuat produk yang ditawarkan bisa bertahan dan diminati.
Bicara soal konsep pemasaran , itu merupakan salah satu konsep yang dilakukan polygon . Hal ini dibuktikan dengan , konsep promosi polygon yang melalui konsep ATL dan BTL. Promo BTL sendiri dibagi menjadi dua cara yaitu CSR(sosial) dan non sosial. Contoh untuk sosial memberikan dukungan dalam berbagai bentuk komunitas, panti asuhan, pemerintah, dll. Bentuk bantuan yang diberikan bisa berupa pemberian atau pinjaman sepeda, tempat parkir atau gantungan sepeda. Hal ini juga dilakukan di brestoran-restoran dan hotel yang ada di Indonesia. Polygon juga rajin menggelar kompetisi yaitu membuat desain sepeda yang penyelanggarannya bekerja sam dengan ITB. Untuk menjaring peserta pihak polygon sampai melakukan roadshow ke luar negeri, seperti jepang dan Malaysia. Tak heran peserta dalam kompetisi tersebut banyak dari luar negeri. Selain dari jepang dan Malaysia juga ada dari jerman dan singapura. Promo ATLnya polygon mengembangkan ektivitas experensial marketing yang mendorong jerjadinya word of mounth sehingga di diskusukan di beberapa komunitas online.
Selain konsep pemasaran polygon juga menggunakan konsep produksi. Hal ini dibuktikan dengan polygon selalu mengembangkan konsep produksinya yaitu di tahun 2011 telah memproduksi600 ribu unit sepeda, dari total produksi 30%-35%nya untuk pasar dalam negeri, dan 65%-70% untuk ekspor. Yang diekspor hanya polygon tapi juga ada merk-merk pesanan pemain seperti sepeda dunia seperti Kona, marine, Scott dan mustang. Ekspor yang Paling dominan 60% adalah Negara-negara di benua Amerika, Asia, Afrika dan Australia. Polygon juga selalu menjaga agar produknya selalu mempunyai kulaitas yang baik.
Namun untuk saat ini polygon sedang berhenti mengejar peningkatan produksi yang mengarah pada peningkatan kuantitas. Sekarang polygon sedang focus pada peningkatan kualitas produksi karena polygon sedang berupaya naik kelas dari segi harga, produk dan desain. Upaya naik kelas ini dikarenakan polygon sedang ingin menggarap pasar global.
Segmen utama dari polygon saat ini adalah segmen atas. Sedangkan polygon sendiri pada awalnya membidik segmen bawah kemudian baru menuju segmen menengah baru keatas. Hal ini dikarenakan secara periodic polygon membagi segmen yang akan dibidiknya. 10 tahun pertama polygon membidik segmen bawah, kemudian 10 tahun berikutnya segmen menengah dan 10 tahun setelahnya baru mereka membidik segmen atas.
Marketing Mix dari polygon ;
1.      Price
Harga yang dipatok oleh polygon berkisar antara 1,2 juta sampai 80 juta. Harga ini bisa dikatakan mahal jika dibandingkan dengan harga sepeda lain. Namun hal ini memang disengaja mengingat polygon sejak awalnya berniat menggunakan produknya sebagai life style. Sejak awal berdirinya polygon memang sering mematok harga yang relative tinggi yaitu 500 ribu per unit sedangkan sepeda lain pada umumnya masih mematok harga 200 ribu per unitnya.

2.      Place
Bermula dari sidoarjo, jawa timur  pt insera sena mulai memprodukdi produk produk- polygon dan kemudian pt insera sena aktif didalam PRJ dan pameran-pameran. Walauoun dulu pernah pt insera sena ditolak oleh pihak mall untuk memamerkan produk mereka, tapi hal itu todak membuat semangat pt insera sena surut dalam memasarkan produksinya. Hal ini membuahkan hasil sehingga sekarang polygon sudah sering dipercaya melakukan panmeran-pameran di mall-mall.
Polygon memfokuskan pabrik di Indonesia sehingga polygon dapat menguasai pasar dalam negeri. Sejalan dengan upaya membangun merek sendiri yaitu polygon, insera sena juga membangun jaringan dealer sendiri bernama rodalink yang berada di bawah cv roda lintas katulistiwa yang merupakan anak perusahaan insera sena. Rodalink hadir dengan menggusung konsep baru tokosepeda yang lebih modern. Jaringan gerai ini mulai dibangun di Surabaya, lalu Jakarta, Balikpapan hingga singapura yang mulai dirambah pada tahun 1998. Sekarang sudah ada 45 gerai termasuk 5 gerai singapura dan 5 gerai di sngapura.

3.      Produk
Pada mulanya pt insera sena memiliki konsep jangka panjang karena polygon awalnya membidik pasar luar negeri sambil menunggu pasar Indonesia siap menerima polygon. Produk-produk dari polygon sendiri sangat berorientasi pada kualitas dan kuantitasnya. Hal ini dibuktikan dengan sepeda polygon dikenal masyarakat sebagai sepeda yang kuat dan tahan banting. Serta terus melakukan inofasi dan terobosan-terobosan baru dalam desain. Sehingga setiap tahunnya selalu meluncurkan produk-produk baruyang selalu ditunggu oleh penggemar-penggemarnya. Varian yang kami ketahui muncul seperti polygon primer,ekstrada dan federar. Dan modifikasi produknya ditujukan untuk wanita dan lelaki.

4.      Promotion
Promosi yang dilakukan sangat banyak dan berfariasi. Promosi yang dilakukan sebesar 5% dari total penjualannya yang diprediksi seberasr hamper 10 miliyar dan jumlah itu sendiri selalu meningkat setiap tahunnya. Kekuatan strategi pemasaran poligin adalah aktifitas pemasarannya yang focus pada konstan engagemen, tak seperti umumnya perusahaan yang mengandalkan one way communication. Artinya, polygon secara aktif melakukan engagemen dengan konsumen dimanapun meraka berada atau beraktifitas melalui pertautan asosiasi emosi antara merk dan nilai-nilai yang dipercaya oleh target konsumennya.

Masalah yang dihadapi polygon pada awal berdirinya adalah harga yang dipatok polygon lumayan mahal dari hargta yang dipatok pesaingnya yaitu 500 ribu padahal sepeda lain masih dipatok pada harga 200 ribu. Selain itu pada awalnya polygon mengalami kesulitan setiap kali akan memamerkan produk-produknya di mall-mall Indonesia.
Eksistensi polygon kedepannya akan tetap terus terjaga. Hal ini disebabkan polygon merupakan brand yang sudah dipercaya masyarakat ndonesia. Polygon focus pada para trendsetter dan early adopter pada setiap komunitas atau kelompok. Sebagai contoh, mereka pernah melakukan fun bike dengan presiden, menteri, gubernur, tokoh masyarakat, selebritas, dll. Gerakan ini diharapkan berpengaruh terhadap keinginan konsumen untuk bersepeda disamping itu polygon juga deket dengan tokoh di komunitas sepeda. Tent5u, hal ini akan berpengaruh terhadap produk yang sedang mereka pasarkan. Bukti lain polygon tetap eksisi adalah dengan tetap banyaknya produk yang terjual dan antusiasme masyarakat teerhadap polygon ditengah gempuran dahsyat sepeda fixie.


PENUTUP DAN REKOMENDASI
Kesimpulan dari pembahasan di atas mengenai PT Insera Sena , adalah PT Insera Sena  telah mampu mengibarkan eksisitensinya di Indonesia, sehingga banyak produknya yang dipakai oleh masyarakat Indonesia dan luar negeri. Walaupun PT Insera Sena memiliki banyak brand hal tersebut malah membuat PT Insera Sena semakin kuat dan dapat menjangkau semua segmen pasar yang ada di dunia. Hal ini dikarenakan PT Insera Sena dapat mempositioningkan produknya dengan baik. Sementara itu , strateginya dalam menggandeng komunitas sepeda yang ada sudah cukup berpengaruh dalam segi penjualan maupun promosinya . Sehingga tidak perlu menayangkan banyak iklan di televisi , karena zaman sekarang menggunakan iklan di televisi terasa tidak begitu efisien lagi , karena seringkali penonton televisi mengganti channelnya apabila ada iklan.  Sehingga biaya yang mungkin akan dibuat beriklan di televisi , bisa dilakukan untuk hal yang lain mengembangkan produk baru , atau untuk berpromosi di komunitas sepeda dan iklan di media cetak .
            Rekomendasi untuk Polygon adalah sebagai berikut :
1.      Walaupun polygon sedang focus melakukan pemasaran ke luar negerisebaiknya pasar yang ada di Indonesia tetap diperhatikan sehingga tidak kehilangan pelanggan yang ada di Indonesia.
2.      Membuat sepeda dengan tenaga listrik.
3.      Mengeluarkan sepeda yang mempunyai varian warna cerah dan menarik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar