MANAJEMEN PEMASARAN
STRATEGI POLYGON
MENUJU PASAR INTERNASIONAL
Dosen Pembimbing : Sri Hardjanti, S
ANGGOTA KELOMPOK 1:
1)
FARIKHAH
MAYA AUDINA (11311552)
2)
INDAH
PURNAMA SARI (11311570)
3)
PRASETYO
AJI NUGROHO (11311584)
4)
NUGROHO
NUR CAHYADI (11311587)
5)
WIWIN
SETYOWATI (11311603)
EKONOMI
MANAJEMEN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
TAHUN
AJARAN 2011/2012
PENDAHULUAN
Sepeda
merupakan salah satu alat transportasi yang digunakan oleh sebagian masyarakat
tertentu di Indonesia. Selain ramah lingkungan sepeda juga bisa digunakan
sebagai alat olah raga. Walaupun demikian menggunakan sepeda sebagai alat transportasi
acap kali dianggap kuno oleh sebagian masyarakat.
LATAR BELAKANG
Sepeda
merupakan alat transportasi, namun demikian bila sepeda bersaing dengan alat
transportasi lain seperti mobil , motor , pasti sepeda menjadi pilihan kesekian
. Maka dari itu Polygon muncul sebagai alat transportasi yang mengarah pada
gaya hidup masyarakat. Karena sudah mengetahui, dengan jalan inilah Polygon
dapat mempertahankan komitmennya . keberhasilan polygon menembus pasar dalam
dan luar negeri antara lain disebabkan karena konsistensinya dalam berproduksi.
Sejak awal berdirinya polygon memang sengaja membuat sepeda yang ditunjukkan
untuk gaya hidup, sehingga polygon tidak kalah bersaing dengan alat
transportasi lainnya terutama sepeda motor.
Polygon
bernaung di bawah produksi PT Insera Sena yang juga membuat brand sepeda lain
yang sudah ke pasar internasional seperti Amerika, Afrika, Eropa dan Asia yang merupakan
brand Kuwahara,Mustang,Avanti,Kona, Marine, dan Scott . Maka dari itu PT Insera
Sena mulai berpikir untuk memulaui brand baru yang mampu menguasai pasar di
dalam negri . Kemudian muncullah polygon sebagai brand yang memang difokuskan
di Indonesia dan berkonsep life style.
Tidak
lama mulai digembar-gemborkan pola hidup sehat oleh pemerintah. Hal ini menjadi
angin segar dan menguntungkan bagi polygon . Salah satunya adalah dengan
bersepeda yang selain dapat menyehatkan dan menyegarkan badan, hal tersebut
juga dapat mengurangi polusi. Ditambah lagi para petinggi negara, artis-artis
juga turut serta untuk mempromosikan pola hidup sehat tersebut. Maka jadilaha
sepeda jadi virus yang mulai digemari masyarakat . Hal ini juga membuat produk
dari polygon berkembang pesat dalam hal penjualannya . Karena tidak sedikit
dari masyarakat yang melirik polygon karena brand yang sudah tyerkenal,
terbukti kualitasnya dan merupakan produk yang berkelas.
RUMUSAN MASALAH
1. Konsep
pemasaran apakah yang dipakai PT Insera Sena?
2. Siapakah
yang menjadi segmen utama dari PT Insera Sena?
3. Bagaimana
strategi marketing mixnya ?
4. Apa
saja masalah yang dihadapi oleh polygon?
5. Bagaimanakah
eksistensi sepeda-sepeda yang dihasilkan oleh PT Insera Sena terutama polygon
untuk waktu yang akan datang ?
ISI
Dalam
sebuah perusahaan pemasaran sangatlah penting. Hal ini disebabkan karena
pemasaran dapat mengukuhkan eksistensi sebuah perusahaan. Inovasi dan
kreatifitas yang tinggi dalam pemasaran dapat membuat produk yang ditawarkan
bisa bertahan dan diminati.
Bicara
soal konsep pemasaran , itu merupakan salah satu konsep yang dilakukan polygon
. Hal ini dibuktikan dengan , konsep promosi polygon yang melalui konsep ATL
dan BTL. Promo BTL sendiri dibagi menjadi dua cara yaitu CSR(sosial) dan non
sosial. Contoh untuk sosial memberikan dukungan dalam berbagai bentuk
komunitas, panti asuhan, pemerintah, dll. Bentuk bantuan yang diberikan bisa
berupa pemberian atau pinjaman sepeda, tempat parkir atau gantungan sepeda. Hal
ini juga dilakukan di brestoran-restoran dan hotel yang ada di Indonesia.
Polygon juga rajin menggelar kompetisi yaitu membuat desain sepeda yang
penyelanggarannya bekerja sam dengan ITB. Untuk menjaring peserta pihak polygon
sampai melakukan roadshow ke luar negeri, seperti jepang dan Malaysia. Tak
heran peserta dalam kompetisi tersebut banyak dari luar negeri. Selain dari
jepang dan Malaysia juga ada dari jerman dan singapura. Promo ATLnya polygon
mengembangkan ektivitas experensial marketing yang mendorong jerjadinya word of
mounth sehingga di diskusukan di beberapa komunitas online.
Selain
konsep pemasaran polygon juga menggunakan konsep produksi. Hal ini dibuktikan
dengan polygon selalu mengembangkan konsep produksinya yaitu di tahun 2011
telah memproduksi600 ribu unit sepeda, dari total produksi 30%-35%nya untuk
pasar dalam negeri, dan 65%-70% untuk ekspor. Yang diekspor hanya polygon tapi
juga ada merk-merk pesanan pemain seperti sepeda dunia seperti Kona, marine,
Scott dan mustang. Ekspor yang Paling dominan 60% adalah Negara-negara di benua
Amerika, Asia, Afrika dan Australia. Polygon juga selalu menjaga agar produknya
selalu mempunyai kulaitas yang baik.
Namun
untuk saat ini polygon sedang berhenti mengejar peningkatan produksi yang
mengarah pada peningkatan kuantitas. Sekarang polygon sedang focus pada
peningkatan kualitas produksi karena polygon sedang berupaya naik kelas dari
segi harga, produk dan desain. Upaya naik kelas ini dikarenakan polygon sedang
ingin menggarap pasar global.
Segmen
utama dari polygon saat ini adalah segmen atas. Sedangkan polygon sendiri pada
awalnya membidik segmen bawah kemudian baru menuju segmen menengah baru keatas.
Hal ini dikarenakan secara periodic polygon membagi segmen yang akan
dibidiknya. 10 tahun pertama polygon membidik segmen bawah, kemudian 10 tahun
berikutnya segmen menengah dan 10 tahun setelahnya baru mereka membidik segmen
atas.
Marketing
Mix dari polygon ;
1. Price
Harga yang dipatok oleh
polygon berkisar antara 1,2 juta sampai 80 juta. Harga ini bisa dikatakan mahal
jika dibandingkan dengan harga sepeda lain. Namun hal ini memang disengaja
mengingat polygon sejak awalnya berniat menggunakan produknya sebagai life
style. Sejak awal berdirinya polygon memang sering mematok harga yang relative
tinggi yaitu 500 ribu per unit sedangkan sepeda lain pada umumnya masih mematok
harga 200 ribu per unitnya.
2. Place
Bermula dari sidoarjo,
jawa timur pt insera sena mulai
memprodukdi produk produk- polygon dan kemudian pt insera sena aktif didalam
PRJ dan pameran-pameran. Walauoun dulu pernah pt insera sena ditolak oleh pihak
mall untuk memamerkan produk mereka, tapi hal itu todak membuat semangat pt
insera sena surut dalam memasarkan produksinya. Hal ini membuahkan hasil
sehingga sekarang polygon sudah sering dipercaya melakukan panmeran-pameran di
mall-mall.
Polygon memfokuskan
pabrik di Indonesia sehingga polygon dapat menguasai pasar dalam negeri.
Sejalan dengan upaya membangun merek sendiri yaitu polygon, insera sena juga
membangun jaringan dealer sendiri bernama rodalink yang berada di bawah cv roda
lintas katulistiwa yang merupakan anak perusahaan insera sena. Rodalink hadir
dengan menggusung konsep baru tokosepeda yang lebih modern. Jaringan gerai ini
mulai dibangun di Surabaya, lalu Jakarta, Balikpapan hingga singapura yang
mulai dirambah pada tahun 1998. Sekarang sudah ada 45 gerai termasuk 5 gerai
singapura dan 5 gerai di sngapura.
3. Produk
Pada mulanya pt insera
sena memiliki konsep jangka panjang karena polygon awalnya membidik pasar luar
negeri sambil menunggu pasar Indonesia siap menerima polygon. Produk-produk
dari polygon sendiri sangat berorientasi pada kualitas dan kuantitasnya. Hal
ini dibuktikan dengan sepeda polygon dikenal masyarakat sebagai sepeda yang
kuat dan tahan banting. Serta terus melakukan inofasi dan terobosan-terobosan
baru dalam desain. Sehingga setiap tahunnya selalu meluncurkan produk-produk
baruyang selalu ditunggu oleh penggemar-penggemarnya. Varian yang kami ketahui
muncul seperti polygon primer,ekstrada dan federar. Dan modifikasi produknya
ditujukan untuk wanita dan lelaki.
4. Promotion
Promosi yang dilakukan
sangat banyak dan berfariasi. Promosi yang dilakukan sebesar 5% dari total
penjualannya yang diprediksi seberasr hamper 10 miliyar dan jumlah itu sendiri
selalu meningkat setiap tahunnya. Kekuatan strategi pemasaran poligin adalah
aktifitas pemasarannya yang focus pada konstan engagemen, tak seperti umumnya
perusahaan yang mengandalkan one way communication. Artinya, polygon secara
aktif melakukan engagemen dengan konsumen dimanapun meraka berada atau
beraktifitas melalui pertautan asosiasi emosi antara merk dan nilai-nilai yang
dipercaya oleh target konsumennya.
Masalah yang dihadapi
polygon pada awal berdirinya adalah harga yang dipatok polygon lumayan mahal
dari hargta yang dipatok pesaingnya yaitu 500 ribu padahal sepeda lain masih
dipatok pada harga 200 ribu. Selain itu pada awalnya polygon mengalami
kesulitan setiap kali akan memamerkan produk-produknya di mall-mall Indonesia.
Eksistensi
polygon kedepannya akan tetap terus terjaga. Hal ini disebabkan polygon
merupakan brand yang sudah dipercaya masyarakat ndonesia. Polygon focus pada
para trendsetter dan early adopter pada setiap komunitas atau kelompok. Sebagai
contoh, mereka pernah melakukan fun bike dengan presiden, menteri, gubernur,
tokoh masyarakat, selebritas, dll. Gerakan ini diharapkan berpengaruh terhadap
keinginan konsumen untuk bersepeda disamping itu polygon juga deket dengan
tokoh di komunitas sepeda. Tent5u, hal ini akan berpengaruh terhadap produk
yang sedang mereka pasarkan. Bukti lain polygon tetap eksisi adalah dengan
tetap banyaknya produk yang terjual dan antusiasme masyarakat teerhadap polygon
ditengah gempuran dahsyat sepeda fixie.
PENUTUP DAN REKOMENDASI
Kesimpulan
dari pembahasan di atas mengenai PT Insera Sena , adalah PT Insera Sena telah mampu mengibarkan eksisitensinya di
Indonesia, sehingga banyak produknya yang dipakai oleh masyarakat Indonesia dan
luar negeri. Walaupun PT Insera Sena memiliki banyak brand hal tersebut malah
membuat PT Insera Sena semakin kuat dan dapat menjangkau semua segmen pasar
yang ada di dunia. Hal ini dikarenakan PT Insera Sena dapat mempositioningkan
produknya dengan baik. Sementara itu , strateginya dalam menggandeng komunitas
sepeda yang ada sudah cukup berpengaruh dalam segi penjualan maupun promosinya
. Sehingga tidak perlu menayangkan banyak iklan di televisi , karena zaman
sekarang menggunakan iklan di televisi terasa tidak begitu efisien lagi ,
karena seringkali penonton televisi mengganti channelnya apabila ada iklan. Sehingga biaya yang mungkin akan dibuat
beriklan di televisi , bisa dilakukan untuk hal yang lain mengembangkan produk
baru , atau untuk berpromosi di komunitas sepeda dan iklan di media cetak .
Rekomendasi untuk Polygon adalah
sebagai berikut :
1. Walaupun
polygon sedang focus melakukan pemasaran ke luar negerisebaiknya pasar yang ada
di Indonesia tetap diperhatikan sehingga tidak kehilangan pelanggan yang ada di
Indonesia.
2. Membuat
sepeda dengan tenaga listrik.
3. Mengeluarkan
sepeda yang mempunyai varian warna cerah dan menarik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar