PENGENALAN KALBE
Dunia
berubah, lingkungan berubah, dan kita semua menyadari bahwa satu-satunya hal
yang konstan adalah perubahan.Seperti makhluk hidup, perusahaan harus memiliki
kemampuan beradaptasi dengan lingkungan yang terus berubah dari waktu ke waktu.Tidak
banyak perusahaan Indonesia telah mampu bertahan, apalagi terus mengembangkan
selama puluhan tahun. Salah satu contoh
dari perusahaan Indonesia adalah PT Kalbe Farma Tbk.
Hari
ini, Kalbe diakui sebagai perusahaan terbesar farmasi regional di Asia
Tenggara.Namun, orang mungkin sedikit yang menyadari itu semua dimulai di
sebuah garasi kecil di daerah Tanjung Priok Jakarta Utara, Indonesia. Ketika mereka mendirikan Kalbe pada tanggal 10
September 1966, enam pendiri mungkin tidak pernah membayangkan bahwa Kalbe bisa
menjadi keberhasilan yang sekarang ini. Visi yang tajam, rasa kewirausahaan tinggi dan semangat kerja keras yang
ditampilkan oleh para pendiri dan semua karyawan telah memungkinkan
Kalbe untuk terus tumbuh dan menjadi perusahaan besar dan sukses hari ini.
Hidup dengan filsafat, Kalbe selalu bergerak dan terus tumbuh. Tidaklah mengherankan bahwa saat ini Kalbe menjual produknya ke pasar Asia dan Afrika, sebagai perluasan pasar di Indonesia. Pada akhir 2005, Kalbe diwakili di tujuh pasar, yaitu Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, Myanmar, Sri Lanka dan Afrika Selatan.
Saat ini Kalbe terlibat dalam kedua bisnis kesehatan konsumen dan bisnis produk farmasi untuk memenuhi beragam kebutuhan pelanggan mereka melalui penciptaan merek yang kuat banyak. Dalam mengembangkan jaringan bisnis dan pasar, Kalbe terus menghasilkan produk inovatif. Kalbe pasti selalu mencoba yang terbaik untuk memenuhi persyaratan kesehatan dari semua pelanggan mereka dihargai, baik di Indonesia dan luar negeri.
Untuk memainkan peran seorang inovator, Kalbe berkomitmen untuk bidang penelitian dan pengembangan. Kegiatan penelitian dan pengembangan mencakup penciptaan obat-obatan baru dan formulasi, sistem baru dan proses, dan pengetahuan baru, baik melalui kemampuan sendiri atau melalui aliansi strategis dengan mitra internasional.Memang, untuk tumbuh Kalbe harus terus berinovasi dan selalu waspada konstan untuk peluang global potensial.
Untuk memastikan ketersediaan informasi setiap saat, di mana saja, Kalbe telah memulai peningkatan teknologi informasi dalam Grup Kalbe diperpanjang. Ini teknologi informasi akan menjadi enabler dan akselerator untuk Kalbe dalam memperluas bisnis dan memberikan pelayanan terbaik untuk semua pelanggan.
Dengan skala luas bisnis dan berbagai produk inovatif yang terus menjadi trendsetter di pasar, Kalbe adalah kelompok usaha yang selalu di garis terdepan. Meskipun demikian, Kalbe tidak akan pernah berhenti. Di masa depan, Kalbe bertekad untuk menjadi dikenal tidak hanya sebagai perusahaan regional, tetapi juga sebagai perusahaan global yang aktif dalam bisnis kesehatan dan melayani semua kebutuhan kesehatan masyarakat umum.
Kalbe untuk terus tumbuh dan menjadi perusahaan besar dan sukses hari ini.
Hidup dengan filsafat, Kalbe selalu bergerak dan terus tumbuh. Tidaklah mengherankan bahwa saat ini Kalbe menjual produknya ke pasar Asia dan Afrika, sebagai perluasan pasar di Indonesia. Pada akhir 2005, Kalbe diwakili di tujuh pasar, yaitu Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, Myanmar, Sri Lanka dan Afrika Selatan.
Saat ini Kalbe terlibat dalam kedua bisnis kesehatan konsumen dan bisnis produk farmasi untuk memenuhi beragam kebutuhan pelanggan mereka melalui penciptaan merek yang kuat banyak. Dalam mengembangkan jaringan bisnis dan pasar, Kalbe terus menghasilkan produk inovatif. Kalbe pasti selalu mencoba yang terbaik untuk memenuhi persyaratan kesehatan dari semua pelanggan mereka dihargai, baik di Indonesia dan luar negeri.
Untuk memainkan peran seorang inovator, Kalbe berkomitmen untuk bidang penelitian dan pengembangan. Kegiatan penelitian dan pengembangan mencakup penciptaan obat-obatan baru dan formulasi, sistem baru dan proses, dan pengetahuan baru, baik melalui kemampuan sendiri atau melalui aliansi strategis dengan mitra internasional.Memang, untuk tumbuh Kalbe harus terus berinovasi dan selalu waspada konstan untuk peluang global potensial.
Untuk memastikan ketersediaan informasi setiap saat, di mana saja, Kalbe telah memulai peningkatan teknologi informasi dalam Grup Kalbe diperpanjang. Ini teknologi informasi akan menjadi enabler dan akselerator untuk Kalbe dalam memperluas bisnis dan memberikan pelayanan terbaik untuk semua pelanggan.
Dengan skala luas bisnis dan berbagai produk inovatif yang terus menjadi trendsetter di pasar, Kalbe adalah kelompok usaha yang selalu di garis terdepan. Meskipun demikian, Kalbe tidak akan pernah berhenti. Di masa depan, Kalbe bertekad untuk menjadi dikenal tidak hanya sebagai perusahaan regional, tetapi juga sebagai perusahaan global yang aktif dalam bisnis kesehatan dan melayani semua kebutuhan kesehatan masyarakat umum.
Sejarah
KALBE
Kalbe memiliki 10 cabang di luar negeri yaitu:
negara ASEAN (Singapura, Filipina, Malaysia, Thailand, Kambodia, Vietnam,
Myanmar), Sri Lanka, Nigeria dan Afrika Selatan.
Didirikan
pada tahun 1966, PT Kalbe Farma Tbk. (“Perseroan” atau “Kalbe”) telah jauh
berkembang dari awal mulanya sebagai usaha farmasi yang dikelola di garasi
rumah pendirinya di wilayah Jakarta Utara. Selama lebih dari 40 tahun sejarah
Perseroan, pengembangan usaha telah gencar dilakukan melalui akuisisi strategis
terhadap perusahaan-perusahaan farmasi lainnya, membangun merek-merek produk
yang unggul dan menjangkau
pasar internasional dalam rangka transformasi Kalbe menjadi perusahaan produk kesehatan serta nutrisi yang terintegrasi dengan daya inovasi, strategi pemasaran, pengembangan merek, distribusi, kekuatan keuangan, keahlian riset dan pengembangan serta produksi yang sulit ditandingi dalam mewujudkan misinya untuk meningkatkan kesehatan untuk kehidupan yang lebih baik.
Grup Kalbe telah menangani portofolio merek yang handal dan beragam untuk produk obat resep, obat bebas, minuman energi dan nutrisi, yang dilengkapi dengan kekuatan bisnis usaha kemasan dan distribusi yang menjangkau lebih dari 1 juta outlet. Perseroan telah berhasil memposisikan merek-mereknya sebagai pemimpin di dalam masing-masing kategori terapi dan segmen industri tidak hanya di Indonesia namun juga di berbagai pasar internasional, dengan produk-produk kesehatan dan obat-obatan yang telah senantiasa menjadi andalan keluarga seperti Promag, Mixagrip, Woods, Komix, Prenagen dan Extra Joss. Lebih jauh, pembinaan dan pengembangan aliansi dengan mitra kerja internasional telah mendorong pengembangan usaha Kalbe di pasar internasional dan partisipasi dalam proyek-proyek riset dan pengembangan yang canggih serta memberi kontribusi dalam penemuan terbaru di dalam bidang kesehatan dan farmasi termasuk riset sel punca dan kanker.
Pelaksanaan konsolidasi Grup pada tahun 2005 telah memperkuat kemampuan produksi, pemasaran dan keuangan Perseroan sehingga meningkatkan kapabilitas dalam rangka memperluas usaha Kalbe baik di tingkat lokal maupun internasional. Saat ini, Kalbe adalah salah satu perusahaan farmasi terbesar di Asia Tenggara yang sahamnya telah dicatat di bursa efek dengan nilai kapitalisasi pasar di atas US$ 1 miliar dan penjualan melebihi Rp 7 triliun. Posisi kas yang sangat baik saat ini juga memberikan fleksibilitas yang luas dalam pengembangan usaha Kalbe di masa
mendatang.
pasar internasional dalam rangka transformasi Kalbe menjadi perusahaan produk kesehatan serta nutrisi yang terintegrasi dengan daya inovasi, strategi pemasaran, pengembangan merek, distribusi, kekuatan keuangan, keahlian riset dan pengembangan serta produksi yang sulit ditandingi dalam mewujudkan misinya untuk meningkatkan kesehatan untuk kehidupan yang lebih baik.
Grup Kalbe telah menangani portofolio merek yang handal dan beragam untuk produk obat resep, obat bebas, minuman energi dan nutrisi, yang dilengkapi dengan kekuatan bisnis usaha kemasan dan distribusi yang menjangkau lebih dari 1 juta outlet. Perseroan telah berhasil memposisikan merek-mereknya sebagai pemimpin di dalam masing-masing kategori terapi dan segmen industri tidak hanya di Indonesia namun juga di berbagai pasar internasional, dengan produk-produk kesehatan dan obat-obatan yang telah senantiasa menjadi andalan keluarga seperti Promag, Mixagrip, Woods, Komix, Prenagen dan Extra Joss. Lebih jauh, pembinaan dan pengembangan aliansi dengan mitra kerja internasional telah mendorong pengembangan usaha Kalbe di pasar internasional dan partisipasi dalam proyek-proyek riset dan pengembangan yang canggih serta memberi kontribusi dalam penemuan terbaru di dalam bidang kesehatan dan farmasi termasuk riset sel punca dan kanker.
Pelaksanaan konsolidasi Grup pada tahun 2005 telah memperkuat kemampuan produksi, pemasaran dan keuangan Perseroan sehingga meningkatkan kapabilitas dalam rangka memperluas usaha Kalbe baik di tingkat lokal maupun internasional. Saat ini, Kalbe adalah salah satu perusahaan farmasi terbesar di Asia Tenggara yang sahamnya telah dicatat di bursa efek dengan nilai kapitalisasi pasar di atas US$ 1 miliar dan penjualan melebihi Rp 7 triliun. Posisi kas yang sangat baik saat ini juga memberikan fleksibilitas yang luas dalam pengembangan usaha Kalbe di masa
mendatang.
KEY SUCCES
Banyak
faktor mendukung, mendorong dan mempercepat pencapaian Kalbe. Pada
dasarnya, ada empat faktor kunci keberhasilan yang
memungkinkan bagi Kalbe untuk mencapai prestasi yang
berkelanjutan. Ini adalah:
• Ragam Produk Inovatif;
• Strategi Pemasaran padat;
• Berkomitmen Penelitian dan Pengembangan (R & D);
• Sumber Daya Manusia yang handal.
• Ragam Produk Inovatif;
• Strategi Pemasaran padat;
• Berkomitmen Penelitian dan Pengembangan (R & D);
• Sumber Daya Manusia yang handal.
Facing Future Challenges (MENGHADAPI MASA DEPAN)
Dengan langkah-langkah strategis dan visioner yang telah
dilakukan hingga sekarang, Kalbe telah menjadi salah satu dari hanya beberapa
perusahaan Indonesia yang sepenuhnya siap untuk ASEAN Free Trade Area (AFTA)
era. Kalbe memang siap menghadapi harmonisasi pasar ASEAN farmasi pada
tahun 2008.
Manajemen Kalbe membuat sebuah keputusan yang sangat strategis di tahun 2005 dengan tujuan utamanya untuk menghilangkan persaingan internal dan menciptakan suasana kerjasama dan sinergi. Selain memberikan kesempatan untuk efisiensi dan efektivitas yang lebih besar di Kalbe di masa depan, strategi ini juga mengakibatkan nilai kapitalisasi pasar yang lebih tinggi.
Pada saat yang sama, strategi ini menciptakan sebuah kelompok perusahaan yang benar-benar terintegrasi. Melalui merger ini, Kalbe menawarkan berbagai variasi produk, mulai dari obat-obatan dan makanan kesehatan suplemen dan minuman energi. Dalam hal fungsionalitas, Kalbe kegiatan rantai pasokan yang terintegrasi dari pengadaan dan manufaktur untuk penjualan dan distribusi. Melalui merger, Kalbe cakupan pasar menjadi lebih luas dan penetrasi pasar produk Kalbe mencapai lebih dalam ke seluruh wilayah Indonesia.
Rencana bisnis strategis Kalbe antara sekarang dan 2015 dapat disebut tahap globalisasi nya. Kalbe ingin menjadi perusahaan yang setara dengan sebuah perusahaan multi nasional (MNC) dengan produk yang siap untuk masa depan. Untuk ini, ekspansi harus dieksekusi setidaknya di dalam wilayah ini. Seperti kita ketahui, pasar merupakan daerah skala besar dan dengan demikian, perusahaan jelas harus mampu beroperasi pada skala besar yang serupa. Ini adalah dasar bagi keputusan untuk menciptakan merger.
Meskipun perusahaan telah dalam bisnis selama 40 tahun, masih ada banyak gol yang ingin Kalbe untuk mencapai. Kalbe tidak akan pernah berhenti bekerja untuk dan melayani masyarakat umum Indonesia. Kalbe akan terus melakukan langkah-langkah inovatif dan terus-menerus dalam rangka mewujudkan visi, untuk menjadi dominan dalam bisnis kesehatan di Indonesia dan menjadi pemain di pasar global dengan merek yang kuat, ditingkatkan oleh manajemen yang sangat baik dan teknologi mutakhir.
Manajemen Kalbe membuat sebuah keputusan yang sangat strategis di tahun 2005 dengan tujuan utamanya untuk menghilangkan persaingan internal dan menciptakan suasana kerjasama dan sinergi. Selain memberikan kesempatan untuk efisiensi dan efektivitas yang lebih besar di Kalbe di masa depan, strategi ini juga mengakibatkan nilai kapitalisasi pasar yang lebih tinggi.
Pada saat yang sama, strategi ini menciptakan sebuah kelompok perusahaan yang benar-benar terintegrasi. Melalui merger ini, Kalbe menawarkan berbagai variasi produk, mulai dari obat-obatan dan makanan kesehatan suplemen dan minuman energi. Dalam hal fungsionalitas, Kalbe kegiatan rantai pasokan yang terintegrasi dari pengadaan dan manufaktur untuk penjualan dan distribusi. Melalui merger, Kalbe cakupan pasar menjadi lebih luas dan penetrasi pasar produk Kalbe mencapai lebih dalam ke seluruh wilayah Indonesia.
Rencana bisnis strategis Kalbe antara sekarang dan 2015 dapat disebut tahap globalisasi nya. Kalbe ingin menjadi perusahaan yang setara dengan sebuah perusahaan multi nasional (MNC) dengan produk yang siap untuk masa depan. Untuk ini, ekspansi harus dieksekusi setidaknya di dalam wilayah ini. Seperti kita ketahui, pasar merupakan daerah skala besar dan dengan demikian, perusahaan jelas harus mampu beroperasi pada skala besar yang serupa. Ini adalah dasar bagi keputusan untuk menciptakan merger.
Meskipun perusahaan telah dalam bisnis selama 40 tahun, masih ada banyak gol yang ingin Kalbe untuk mencapai. Kalbe tidak akan pernah berhenti bekerja untuk dan melayani masyarakat umum Indonesia. Kalbe akan terus melakukan langkah-langkah inovatif dan terus-menerus dalam rangka mewujudkan visi, untuk menjadi dominan dalam bisnis kesehatan di Indonesia dan menjadi pemain di pasar global dengan merek yang kuat, ditingkatkan oleh manajemen yang sangat baik dan teknologi mutakhir.
Profil Perusahaan
PT. Kalbe Farma Tbk. adalah salah
satu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia yang sudah berdiri sejak tahun
1966. Visi Kalbe adalah menjadi dominan dalam bisnis kesehatan di Indonesia dan
menjadi pemain dalam pasar global dengan brand yang kuat, peningkatan melalui
manajemen yang bagus dan teknologi canggih. Misi Kalbe adalah meningkatkan
kesehatan untuk kehidupan yang lebih baik. Nilai utama dari Kalbe adalah
integritas, kerjasama yang kuat, inovasi, agility dan memberikan yang terbaik
untuk konsumen.
Visi dan Misi
Visi:
Menjadi Perusahaan yang
dominan dalam bidang kesehatan di Indonesia dan memiliki eksistensi di pasar
global dengan merek dagang yang kuat, didasarkan oleh manajemen, ilmu dan
teknologi yang unggul.
Misi:
·
Meningkatkan
Kesehatan untuk Kehidupan yang Lebih Baik
·
Sebagai
perusahaan farmasi terbesar ketiga di Asia Tenggara, Kalbe Farma memiliki
nilai-nilai perusahaan yang diterapkan yaitu:
1.
Memberikan Pelayanan Terbaik kepada Pelanggan
2.
Gigih untuk Mencapai yang Terbaik
3.
Kerjasama yang Kokoh
4.
Inovasi
5.
Lincah
6.
Integritas
Bagan Struktur Organisasi PT KALBE Farma
Kalbe juga terus
mengandalkan tenaga pemasaran dan
penjualan yang
merupakan tim pemasaran terbesar dalam
industri obat resep
dan produk kesehatan di seluruh
Indonesia, yang
mampu menopang keunggulan pangsa
pasar Perseroan di
berbagai segmen pasar.
Divisi Obat Resep
didukung oleh tim penjualan dan
pemasaran yang
terbesar di sektor farmasi dengan
kekuatan lebih dari
2.000 medical representatives yang
mencakup 70% dokter
umum, 90% dokter spesialis
serta 100% rumah
sakit dan apotek di Indonesia. Dengan
dukungan tim
pemasaran yang kuat untuk mendorong
portofolio yang
terdiri dari 372 produk obat di 16 kelas
terapi, Kalbe mampu
mempertahankan keunggulan
dengan 13% pangsa
pasar obat resep nasional yang
terfragmentasi
dengan sekitar 200 perusahaan farmasi.
Kalbe juga telah
membentuk Kalbe Ethical Customer
Care (KECC) untuk
melaksanakan strategi pemasaran
yang menjangkau
pelanggan secara langsung khususnya
bagi penderita
penyakit kanker, ginjal, diabetes dan
osteoporosis
melalui pelaksanaan berbagai aktivitas yang
melibatkan
konsumen.
Divisi Produk
Kesehatan memiliki lebih dari 1.000 tenaga
pemasaran yang
menangani lebih dari 150.000 outlet
secara langsung
serta 1 juta outlet secara tidak langsung.
Dengan kekuatan tim
pemasarannya, Kalbe mengendalikan
pangsa pasar yang
dominan pada segmen obat bebas
dan minuman energi
pada tahun 2010, dengan tetap
mempertahankan
merek-merek terkenal Kalbe di posisi
atas pada lebih
dari 6 kelas terapi obat bebas, suplemen
kesehatan dan
minuman energi.
Divisi Nutrisi
dilengkapi dengan lebih dari 1.000 tenaga
pemasaran, termasuk
tim telemarketing yang terus
berkembang untuk
menangani pasar nutrisi di Indonesia.
Secara keseluruhan,
Divisi Nutrisi merupakan salah satu
pemain utama di
pasar nutrisi Indonesia pada tahun 2010
dengan portofolio
11 merek yang mencakup rangkaian
produk-produk
nutrisi lengkap untuk seluruh lapisan
usia serta
produk-produk konsumen dengan kebutuhan
khusus yang
memegang kendali yang signifikan pada
masing-masing
sub-segmen tersebut.
Divisi Distribusi
& Kemasan diperkuat dengan lebih dari
2.000 tenaga
pemasaran dan penjualan serta jaringan
distribusi yang
terdiri dari 4.000 karyawan, 65 cabang
distribusi serta
dilengkapi dengan armada truk angkutandan sepeda motor, yang menjangkau 80%
pasar produk
kesehatan serta
100% pasar obat resep di Indonesia.
Jaringan
distribusi Kalbe mampu menjangkau 100%
rumah
sakit dan apotik di seluruh Indonesia. Untuk produk
alat
kesehatan, Divisi Distribusi & Kemasan tidak sekedar
bertindak
sebagai agen penjual namun juga secara aktif
melakukan kegiatan pemasaran.
Profil Pejabat PT KALBE Farma Tbk.
Komisaris
Johannes
Setijono ( Presiden Komisaris )
|
|
Presiden Komisaris Perseroan sejak Mei 2008.
Sejak tahun 1972, Beliau telah bergabung dengan Perseroan sebagai Research & Development Manager dan diangkat menjadi Direktur Pemasaran pada tahun 1976. Sejak tahun 1992 hingga tahun 1998, beliau menjabat sebagai Komisaris Perseroan dan beberapa anak perusahaan Perseroan, antara lain sebagai Komisaris PT Kageo Igar Jaya Tbk, Presiden Komisaris PT Hexpharm Jaya Laboratories dan juga sebagai Komisaris PT Sanghiang Perkasa sejak tahun 1993. Dari tahun 1996 sampai dengan tahun 1998 beliau menduduki jabatan Presiden Direktur PT Enseval Putera Megatrading Tbk. Sampai tahun 2008, beliau menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Bintang Toedjoe sejak tahun 1998, dan sebagai Presiden Komisaris PT Finusolprima Farma sejak tahun 1999. Beliau juga menjabat beberapa posisi sebagai pemimpin di PT Dankos Laboratories Tbk , yaitu sebagai Direktur pada tahun 1985, sebagai Komisaris pada tahun 1989 hingga 1994, dan sebagai Presiden Komisaris sejak April 1994 sampai dengan penggabungan usaha. Beliau juga menjabat Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 1998 hingga Mei 2008. |
|
Santoso
Oen ( Komisaris )
|
|
Komisaris Perseroan sejak Mei 2008.
Pada tahun 1987, beliau memulai karirnya sebagai Production Supervisor dan jabatan terakhir sebagai Presiden Direktur di KC Pharmaceuticals Inc., Amerika Serikat sampai dengan tahun 1997. Sejak tahun 1997 itu juga, beliau mulai bergabung dengan Grup Kalbe sebagai Wakil Direktur PT Bintang Toedjoe sampai dengan tahun 1999 dan kemudian diangkat sebagai Direktur hingga bulan Januari 2001. Sejak bulan Juni 2002, beliau menjabat sebagai Komisaris PT Dankos Laboratories Tbk sampai dengan saat penggabungan usaha pada tahun 2005. Sejak tahun 2000, Beliau menjadi Direktur Perseroan hingga Mei 2008. |
|
Jozef Darmawan
Angkasa ( Komisaris )
|
|
Komisaris Perseroan sejak Mei 2008.
Beliau memulai karir di bidang farmasi sejak tahun 1992 di KC Pharmaceuticals Inc, California, Amerika Serikat sampai dengan tahun 1995. Beliau mulai bergabung dengan Grup Kalbe pada tahun 1995 dengan jabatan sebagai Plant Manager di PT Bintang Toedjoe. Selain itu, selama tahun 1995 hingga 1999 Beliau menjabat sebagai Marketing Manager Perseroan dan Presiden Direktur PT Hexpharm Jaya Laboratories. Pada tahun 2002 hingga tahun 2005, beliau menduduki jabatan sebagai Direktur PT Dankos Laboratories Tbk. Beliau diangkat sebagai Presiden Direktur PT Bintang Toedjoe pada tahun 2002 hingga bulan Maret 2007. Sejak penggabungan usaha, beliau menduduki jabatan sebagai Direktur Perseroan sampai dengan tahun 2006. |
|
Ferdinand
Ariyanto ( Komisaris )
|
|
Komisaris Perseroan sejak tahun 2007.
Beliau bergabung dengan Kalbe sebagai Product Executive di PT Dankos Laboratories Tbk. pada tahun 1996, sebelum menjabat sebagai Product Manager di PT Bintang Toedjoe pada tahun 1997 dan kemudian terus memegang berbagai posisi penting di perusahaan yaitu Senior Product Manager, Marketing Manager, General Marketing Manager dan Assistant Marketing Director. Sejak tahun 2001 hingga tahun 2008, beliau menjabat sebagai Komisaris di PT Enseval Putera Megatrading Tbk. dan beberapa perusahaan lainnya. |
|
Bernadette Ruth
Irawati Setiady ( Presiden Direktur )
|
|
Presiden Direktur Perseroan sejak Mei 2008.
Sejak tahun 1987, beliau memulai karirnya sebagai Product Manager di PT Bukit Manikam Sakti, Divisi Infant Food dari Perseroan, kemudian tahun 1989, pindah ke PT Sanghiang Perkasa, anak perusahaan Perseroan yang bergerak di bidang makanan kesehatan. Pada bulan Febuari 1992, beliau ditarik kembali oleh PT Bukit Manikam Sakti untuk membangun dan mengembangkan divisi tersebut sebagai Presiden Direktur. Selanjutnya beliau menjabat sebagai Wakil Presiden untuk Manufacturing dan Sumber Daya Manusia di Helios Foods pada bulan November 1992 hingga 1994. Sejak tahun 1994 sampai saat ini beliau menjabat sebagai Presiden Direktur dari PT Sanghiang Perkasa, yang menjadi Divisi Nutrisi PT Kalbe Farma. Di Perseroan sendiri, beliau memulai karirnya pada tahun 1997 hingga 2005 sebagai Marketing Director of Ethical and OTC Businesses, dan pada tahun 2006 setelah merger internal menjabat sebagai Direktur untuk bagian Corporate Strategy and Business Development. Pada tahun 2008, beliau diangkat sebagai Presiden Direktur dari Perseroan. Pada saat ini, beliau juga menjabat sebagai Presiden Komisaris dari PT Kalbe Morinaga Indonesia dan Komisaris dari PT Enseval Putera Megatrading Tbk. |
|
Johanes Berchman
Apik Ibrahim ( Wakil Presiden Direktur )
|
|
Wakil Presiden Direktur Perseroan sejak konsolidasi usaha pada
bulan Desember 2005.
Beliau telah memiliki banyak pengalaman di bidang industri farmasi. Kariernya dimulai di PT Bintang Toedjoe sejak tahun 1985, dan telah menjabat berbagai posisi hingga penunjukan beliau sebagai Direktur pada tahun 1995. Kemudian dari tahun 1996 sampai dengan tahun 2002 beliau menjabat sebagai Presiden Direktur PT Dankos Laboratories Tbk. Sejak tahun 1996 sampai 2008 beliau menjabat sebagai Komisaris PT Hexpharm Jaya Laboratories. Sejak tahun 1998 sampai sekarang menjabat sebagai Komisaris Utama PT Saka Farma Laboratories. Pada saat ini, Beliau menjabat sebagai Presiden Direktur PT Bintang Toedjoe dan Komisaris PT Sanghiang Perkasa. |
|
Budi Dharma
Wreksoatmodjo ( Direktur )
|
|
Direktur Perseroan sejak konsolidasi usaha pada bulan Desember
2005.
Beliau memulai karirnya pada tahun 1982 sebagai General Manager di PT Tatas Mulia. Pada tahun 1984 beliau bergabung dengan PT Sanghiang Perkasa sebagai General Manager, tahun 1986 di PT Bukit Manikam Sakti dan tahun 1989 di PT Enseval. Sejak tahun 1992 sampai dengan tahun 1998, beliau menjabat sebagai Presiden Direktur di Perseroan dan kemudian menjabat sebagai Presiden Direktur PT Enseval Putera Megatrading Tbk hingga bulan Januari 2006. Sejak konsolidasi usaha antara PT Kalbe Farma Tbk. dan PT Dankos Laboratories Tbk, beliau menjabat sebagai Direktur Perseroan. Pada saat ini, beliau menjabat sebagai Direktur Utama PT Kageo Igar Jaya, Direktur Utama Avesta Continental Pack, Presiden Komisaris PT Sanghiang Perkasa, dan Presiden Komisaris PT Dankos Farma. |
|
Herman
Widjaja ( Direktur )
|
|
Direktur Perseroan sejak konsolidasi usaha pada bulan Desember
2005.
Beliau bergabung dengan Grup Kalbe pada tahun 1985 sebagai Sales Manager Ethical PT Dankos Laboratories Tbk. Pada tahun 1988 beliau diangkat sebagai Marketing Manager Ethical, lalu menjabat sebagai Direktur PT Bintang Toedjoe pada tahun 1991 sampai dengan tahun 1992. Sejak tahun 1996 sampai dengan tahun 2002 beliau menjabat sebagai Presiden Direktur dan setelah itu sebagai Komisaris PT Bintang Toedjoe. Sejak tahun 1992 sampai dengan tahun 1996 beliau menduduki jabatan sebagai Direktur dan kemudian dipromosikan untuk menduduki jabatan sebagai Presiden Direktur PT Dankos Laboratories Tbk sejak tahun 2002 sampai dengan saat konsolidasi usaha pada tahun 2005. Pada saat ini, beliau menjabat sebagai Presiden Direktur Dankos Farma, Presiden Komisaris PT Enseval Putera Megatrading, dan Presiden Komisaris PT Hexpharm Jaya Laboratories. |
|
Vidjongtius (
Direktur )
|
|
Direktur Perseroan sejak tahun 1997.
Pada tahun 1985, beliau memulai kariernya di Kantor Akuntan Publik Drs. Joseph Susilo & Rekan pada tahun 1985 dan sebagai Dosen di STIE Trisakti. Beliau mulai bergabung dengan Perseroan sejak tahun 1990 pada Bagian Keuangan dan Akuntansi. Pada tahun 1992, Beliau diangkat menjadi Direktur Keuangan PT Dankos Laboratories Tbk sampai dengan tahun 1997 dan menjadi Direktur Perseroan setelah penggabungan usaha. Sejak bulan Januari 2006 dan hingga saat ini beliau diangkat menjadi Presiden Direktur PT Enseval Putera Megatrading Tbk, anak perusahaan Perseroan di bidang distribusi.
Sumber
daya (belum adda)
Hubungan
Perusahaan Dengan Masyarakat
Dengan
adanya Kalbe Farma Tbk. Masyarakat banyak terbantu. Baik dalam hal kesehatan
dan juga kesejahteraan masyarakat itu sendiri. Hal ini dibuktikan dengan
adanya kegiatan dari Kalbe Farma Tbk., antara lain:
Kalbe.co.id - Mendekatkan
anak-anak dengan ilmu pengetahuan dan sains perlu dilakukan sejak dini.
Tujuannya bukan semata menumbuhkan kecintaan pada bidang tersebut, tetapi
juga diharapkan dapat mendorong keingintahuan mereka dan berinovasi membuat
produk yang bernilai guna.
Kalbe.co.id - Dalam rangka
memperingati hari ulang tahun Pusat Penerbangan Angkatan Laut (puspenerbal)
Juanda, Sidoarjo (Surabaya), diadakanlah event Jalan Sehat dan Fun Bike 11-12
Juni 2011. Untuk jalan sehat sendiri, pesertanya 2000 orang dan Fun Bike
sekitar 3600 partisipan. Acara ini sendiri berlangsung di lapangan Albatros
Juanda Sidoarjo (Surabaya) dengan panitia yang tentunya dari pihak Pusat
Penerbangan Angkatan Laut Juanda.
Kalbe.co.id - Fatigon
Hydro menjadi official beverage sponsor di ajang Triathlon ke-5 yang
diselenggarakan di Bali (26/6). Ajang olahraga yang sangat menguji kemampuan
fisik pesertanya ini melibatkan 3 jenis cabang olahraga yakni renang,
bersepeda dan lari yang harus diselesaikan peserta untuk mencapai garis
finish.
Kalbe.co.id - Kegiatan Hospital
Induction yg dilakukan dibeberapa RS di Indonesia sebagai wujud nyata sebagai
upaya mendukung kegiatan sosial seperti donor darah, forum-forum di Rumah
sakit dll. Kegiatan ini sekaligus mensosialiskan produk Fatigon Hydro sebagai
minuman isotonik pengganti cairan tubuh yang alami dan aman dikonsumsi.
Berikut kegiatan Hospital Induction dibeberapa kota.
Kalbe.co.id - Fatigon
hydro menggelar acara dibeberapa kota di Indonesia seperti di Denpasar,
Medan, Yogyakarta dan kota-kota lainnya. Hydro Soccer Cup Futsal Tournament
merupakan dukungan Fatigon Hydro dalam bidang olahraga dengan harapan
memunculkan potensi yang dimiliki oleh pemain futsal di Indonesia. Dengan diadakan
kompetisi ini, anak muda Indonesia mendapat dukungan untuk mengasah kemampuan
dalam bidang olahraga futsal dan semoga mampu meningkatkan prestasinya dalam
dunia olahraga futsal.
Kalbe.co.id - Southeast Asia's
largest cord blood bank, which is also Indonesia�s
first, has opened in Jakarta. This privately-run facility is a joint venture
between Singapore-based cord blood banking company, CordLife, and Southeast
Asia's largest publicly listed pharmaceutical firm, Kalbe Farma, which hails
from Indonesia. The private initiative will meet the growing demand for such
facility in the Indonesian capital, and cord blood units will no longer need
to be sent from Indonesia to Singapore for processing and storage.
Kalbe.co.id - Sangat
menggiurkan! Itulah kiranya gambaran mengenai industri farmasi sekarang ini.
Industri farmasi memiliki nilai pasar sebesar Rp 22,5 triliun dan tingkat
pertumbuhan yang tinggi, yaitu rata-rata 20% setiap tahunnya sejak tahun
2000. Sehingga tidaklah mengherankan jika pemain di industri ini sekarang
jumlahnya mencapai lebih dari 200 perusahaan.
Kalbe.co.id - Total
saham yang telah dibeli kembali (buy back) oleh perusahaan farmasi PT Kalbe
Farma Tbk (KLBF) hingga saat ini bertambah lagi menjadi 22.689.500 lembar
saham dari jumlah maksimal pembelian yang diizinkan sebanyak 1.015.601.442
saham.
Kalbe.co.id - PT
Kalbe Farma Tbk menyelenggarakan kampanye sosial MaagCenter dengan membuka
ruang konsultasi di beberapa gedung perkantoran terpilih di Jakarta.
MaagCenter ini bertujuan memberikan informasi seputar kesehatan perut dan
lambung dengan bimbingan seorang dokter yang ditempatkan di lokasi. Gedung
yang menjadi lokasi MaagCenter a.l. lobi gedung Plaza Mandiri, Menara
Jamsostek, Plaza Bapindo dan Wisma Koei Prince.
Kalbe.co.id - GAYA
hidup di jaman modern yang kian pesat sekarang ini semakin menambah kronis
lantaran muncul penyakit yang aneh-aneh yang menghinggapi setiap manusia.
Begitu juga muncul penyakit yang bersumber didalam ginjal. Selama ini kita
mungkin hanya mengetahui kalau Ginjal hanya memproduksi urine atau air seni
saja. Padahal mitos tersebut terlanjur turun temurun. Namun menurut para
dokter ahli salah satunya Tunggul D. Situmorang, bahwa ginjal yang ada dua,
sebenarnya memproduksi dalam segala hal untuk setiap manusia yang salah
satunya mengatur keseimbangan dan komposisi cairan di tubuh.
|
ANALISIS
SWOT KALBE FARMA
Strength/
Kekuatan
Kalbe merupakan market leader untuk produk kesehatan masyarakat dan market leader untuk produk ethical. Produk-produknya merupakan leading brand dengan berbagai segmentasi pasar yang spesifik. Selain itu produknya merupakan inovator, dengan mengembangkan obat-obatan serta rumusan kimia baru baik dengan kemampuan sendiri ataupun melalui aliansi strategis dengan mitra internasional. Serta banyak menghasilkan produk-produk baru yang berbasis teknologi tinggi.
Kalbe merupakan market leader untuk produk kesehatan masyarakat dan market leader untuk produk ethical. Produk-produknya merupakan leading brand dengan berbagai segmentasi pasar yang spesifik. Selain itu produknya merupakan inovator, dengan mengembangkan obat-obatan serta rumusan kimia baru baik dengan kemampuan sendiri ataupun melalui aliansi strategis dengan mitra internasional. Serta banyak menghasilkan produk-produk baru yang berbasis teknologi tinggi.
Pada
tanggal 16 Desember 2005, Manajemen Kalbe telah berhasil melakukan penggabungan
usaha dengan Dankos dan PT Enseval (”Enseval”) menjadi satu perusahaan dalam
rangka menciptakan satu perusahaan farmasi tercatat dan terbesar di kawasan
Asia Tenggara. Penggabungan usaha ini akan memberikan peluang bagi masa depan
Kalbe dalam meningkatkan efisiensi serta efektivitas. Merger yang melibatkan PT
Enseval sebagai superholding dan tiga anak perusahaan yang terdaftar di BEJ
tersebut — Kalbe Farma, Dankos Laboratories (DNKS), Enseval Putera Megatrading
(EPMS) — sekaligus membentuk perusahaan yang betul-betul terintegrasi. Secara
horisontal, Kalbe “baru” menawarkan rentang produk yang jauh lebih luas, mulai
dari berbagai bentuk obat dan makanan kesehatan sampai suplemen dan minuman
berenergi. Secara vertikal, mereka melakukan kegiatan dari pengadaan bahan
baku, manufakturing produk jadi, pemasaran, sampai penjualan dan distribusi.
Kalbe memiliki pengalaman yang cukup panjang dan dari segi finansial, pendapatan kalbe meningkat sekitar 18% per tahun.
Kalbe memiliki pengalaman yang cukup panjang dan dari segi finansial, pendapatan kalbe meningkat sekitar 18% per tahun.
Manajemen
Kalbe memiliki personel yang berpengalaman, termasuk di dalamnya mantan dirjen
BPOM dalam mengembangkan, memproduksi, pemasaran dan menjual produk-produk
kesehataan dan farmasi. Dilengkapi dengan tim yang solid dan kerja sama yang
baik antardepartemen internal dan hubungan yang erat dengan mitra , PT. Kalbe
Farma Tbk. semakin mengukuhkan diri dalam jajaran perusahaan besar di
Indonesia.
Pada bagian produksi, Kalbe memiliki 7 GMP (Good Manufacturing Practice) yang telah berstandar international dengan 2 GMP tambahan yang masih dibangun. Komitmen Kalbe dalam hal ini telah diakui melalui serangkaian hasil pengujian badan sertifikasi. Semua fasilitas produksi milik Kalbe dan Anak perusahaan telah mendapatkan sertifikasi ISO 9001, sementara Kalbe, PT Dankos Laboratories Tbk. (”Dankos”) dan PT Bintang Toedjoe juga telah meraih sertifikasi ISO14001 serta OHSAS 18001/SMK3 (Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja). Kalbe dan Dankos secara konsisten berhasil mempertahankan pencapaian yang amat memuaskan dalam penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik, yaitu nomor lima dan nomor dua diantara semua perusahaan yang telah tercatat di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2005.
Pada bagian produksi, Kalbe memiliki 7 GMP (Good Manufacturing Practice) yang telah berstandar international dengan 2 GMP tambahan yang masih dibangun. Komitmen Kalbe dalam hal ini telah diakui melalui serangkaian hasil pengujian badan sertifikasi. Semua fasilitas produksi milik Kalbe dan Anak perusahaan telah mendapatkan sertifikasi ISO 9001, sementara Kalbe, PT Dankos Laboratories Tbk. (”Dankos”) dan PT Bintang Toedjoe juga telah meraih sertifikasi ISO14001 serta OHSAS 18001/SMK3 (Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja). Kalbe dan Dankos secara konsisten berhasil mempertahankan pencapaian yang amat memuaskan dalam penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik, yaitu nomor lima dan nomor dua diantara semua perusahaan yang telah tercatat di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2005.
Pada
bagian distribusi, Kalbe memiliki tenaga pemasaran sebanyak 6000 personil
dengan 1 juta outlet di seluruh Indonesia. Ditopang struktur bisnis yang cukup
lengkap, yakni memiliki perusahaan distribusi dan jaringan rumah sakit yang
mengusung merek Mitra Keluarga dan Mitra International, termasuk sekolah
perawat.
Weakness/
Kelemahan
Ekspansinya
ke noncore-business, seperti ke bisnis property (PT Kalbe Land) dan pendidikan
(STIE Kalbe). Ekspansi ini dapat mengakibatkan kurang fokusnya perusahaan dalam
pengembangan bisnis farmasi.
Penjualan ekspor sampai dengan September 2005 bertumbuh sebesar 127,7 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan penjualan lokal bertumbuh dengan 28,6 persen. Meskipun ekspor tumbuh sangat besar, namun melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tidak dapat membawa keuntungan yang besar juga. Pasalnya, sekitar 90 persen bahan baku masih impor sehingga harganya juga melonjak. Akibatnya, persentase laba kotor (gross margin) hanya mencapai 54,3 persen. Hal ini disebabkan karena Komponen impor dari obat masih sangat tinggi, yaitu sebesar 90% dari bahan baku yang digunakan (bahan aktif dan bahan pembantu) serta sekitar 50% dari bahan pengemas yang digunakan.
Bahan aktif yang sudah bisa diproduksi di dalam negeri jumlahnya tidak berarti dan belum bisa diperoleh dengan harga yang bersaing dibandingkan dengan sumber dari luar negeri. Upaya-upaya untuk meningkatkan self sufficiency di bidang pengadaan bahan baku sering terbentur pada permasalahan :
Ø Banyaknya jenis bahan baku yang digunakan oleh industri farmasi (hingga 6.000 items) sehingga banyak pemakaian per item yang tidak memenuhi skala produksi ekonomis.
Penjualan ekspor sampai dengan September 2005 bertumbuh sebesar 127,7 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan penjualan lokal bertumbuh dengan 28,6 persen. Meskipun ekspor tumbuh sangat besar, namun melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tidak dapat membawa keuntungan yang besar juga. Pasalnya, sekitar 90 persen bahan baku masih impor sehingga harganya juga melonjak. Akibatnya, persentase laba kotor (gross margin) hanya mencapai 54,3 persen. Hal ini disebabkan karena Komponen impor dari obat masih sangat tinggi, yaitu sebesar 90% dari bahan baku yang digunakan (bahan aktif dan bahan pembantu) serta sekitar 50% dari bahan pengemas yang digunakan.
Bahan aktif yang sudah bisa diproduksi di dalam negeri jumlahnya tidak berarti dan belum bisa diperoleh dengan harga yang bersaing dibandingkan dengan sumber dari luar negeri. Upaya-upaya untuk meningkatkan self sufficiency di bidang pengadaan bahan baku sering terbentur pada permasalahan :
Ø Banyaknya jenis bahan baku yang digunakan oleh industri farmasi (hingga 6.000 items) sehingga banyak pemakaian per item yang tidak memenuhi skala produksi ekonomis.
Ø Masalah utama adalah pengadaan bahan baku untuk bahan dasar produksi lokal bahan baku yang terkait dengan :
i. Kurang berkembangnya industri kimia hulu yang bisa menopang pengadaan intermediates untuk bahan dasar pembuatan obat. Ketergantungan pada intermediates dari luar negeri hingga tingkat tertentu bisa mengurangi manfaat yang diperoleh dari sintesis lokal.
ii. Kurang adanya koordinasi antara industri terkait misalnya industri petrokimia dan industri farmasi. Sering terjadi industri farmasi mengalami kesulitan karena intermediate-nya tidak bisa dibuat lokal.
Kelemahan pada dasarnya industri farmasi memang merupakan industri yang knowledge intensive dan highly regulated tetapi aspek regulasi industri farmasi di Indonesia dirasa cukup berat yang bersumber dari :
Ø Policy yang ada dibuat dengan semangat pengawasan dan bukan pengembangan;
Ø Pelaksanaan yang terasa lamban karena ketidak seimbangan antra jumlah pengawas dari pemerintah dengan pihak swasta yang harus dilayani.
Mata rantai lain yang merupakan bagian dari aspek pemasaran dan distribusi hasil produksi industri farmasi masih belum seimbang baik secara kualitatif dan kuantitatif:
Ø Misalnya ratio dokter perpopulasi di Indonesia sekitar 140 dokter untuk 1 juta penduduk.
Ø Jumlah apotik (drug store) saat ini berjumlah sekitar 6.000 buah yang terkonstrasi di kota-kota untuk melayani rakyat Indonesia yang lebih dari 200 juta penduduk. Program pharmaceutical care juga belum berjalan dengan baik sehingga mengurangan pemanfaatan obat secara optimal di masyarakat.
Ø Distributor yang jumlahnya cukup banyak tetapi tidak mempunyai jangkauan yang luas dan network yang efisien sehingga biaya distribusi relatif mahal.
1.
Besarnya penduduk Indonesia dan masih rendahnya konsumsi obat perkapita
menyebabkan pasar potensial yang bisa dikembangkan. Peluang untuk masuk ke 6
pasar utama di Asia Tenggara dengan populasi mencapai 500 juta atau kira-kira
8% dari populasi dunia. Total pasar ini lebih dari $890 milyar pada GDP dan
kemungkinan akan tumbuh 5% per tahun selama 5 tahun ke depan. Konsumsi produk
farmasi termasuk resep dan OTC diperkirakan 7 milyar dan berkembang menjadi 13%
dari 2005 sampai 2010. Serta terbukanya peluang ekspor sebagai akibat dari
penurunan nilai rupiah dan pelaksanaan Good Manufacturing Practice yang baik di
Indonesia.
Tahun 2000, Kalbe mulai memberi perhatian lebih besar pada pasar internasional. Awalnya, perusahaan melempar produk ke pasar ASEAN, seperti Malaysia dan Singapura. Kemudian, sayap bisnis ekspornya pun melebar ke Afrika Selatan. Hal ini dibuktikan Kalbe dengan menerapkan strategi-strategi. Strategi pertama, trading based, yakni pihak Kalbe menunjuk distributor lokal di negara-negara tujuan ekspor. Kerja sama ini sangat simpel karena sebatas aktivitas jual-beli saja. Namun, lewat jaringan para trader ini produk-produk Kalbe ada di banyak negara, seperti Pakistan dan Iran, padahal Kalbe belum memiliki mitra distribusi di negara-negara tersebut. Strategi kedua, marketing based. Kalbe membangun kantor perwakilan di setiap
Tahun 2000, Kalbe mulai memberi perhatian lebih besar pada pasar internasional. Awalnya, perusahaan melempar produk ke pasar ASEAN, seperti Malaysia dan Singapura. Kemudian, sayap bisnis ekspornya pun melebar ke Afrika Selatan. Hal ini dibuktikan Kalbe dengan menerapkan strategi-strategi. Strategi pertama, trading based, yakni pihak Kalbe menunjuk distributor lokal di negara-negara tujuan ekspor. Kerja sama ini sangat simpel karena sebatas aktivitas jual-beli saja. Namun, lewat jaringan para trader ini produk-produk Kalbe ada di banyak negara, seperti Pakistan dan Iran, padahal Kalbe belum memiliki mitra distribusi di negara-negara tersebut. Strategi kedua, marketing based. Kalbe membangun kantor perwakilan di setiap
negara
tujuan yang dari hasil survei internal berpotensi bagi pengembangan produk
ekspornya. Saat ini ada 8 kantor perwakilan Kalbe di beberapa negara, seperti
Malaysia (untuk pasar Singapura dan Malaysia), Myanmar, Kamboja, Vietnam,
Filipina, Sri Lanka dan Thailand. Mereka bertugas melakukan aktivitas
pemasaran, memonitor pasar dan melakukan survei. PT Kalbe Farma berencana
membangun pabrik Orange Kalbe Limited di Nigeria. Pembangunan pabrik ini untuk
memperkuat pangsa pasar di Afrika Barat. “Nigeria akan dijadikan sebagai basis
dari pemasaran produk-produk Kalbe Farma,” kata Dirut PT Kalbe Farma Johannes
Setijono. Rencananya pabrik itu akan digunakan untuk memproduksi obat-obat OTC
(obat tanpa resep) dan minuman energi.
2. Kecenderungan berkembangnya Sistem Penanganan Kesehatan yang wajar yang dapat menyalurkan tenaga dokter termasuk dokter spesialis yang dibutuhkan.
2. Kecenderungan berkembangnya Sistem Penanganan Kesehatan yang wajar yang dapat menyalurkan tenaga dokter termasuk dokter spesialis yang dibutuhkan.
Threat/
Ancaman
1.
Adanya kompetisi internal yang cukup keras. Sesuatu yang diistilahkannya
“perang saudara” terutama terjadi di jalur pemasaran. Lebih spesifik lagi, di
produk-produk farmasi yang berada di kategori yang sama. Di obat flu, misalnya,
Kalbe memiliki Procold sementara Dankos Laboratories punya andalan yang cukup
ampuh, Mixagrip. Lantaran Kalbe dan Dankos bisa saling melihat data
masing-masing, mereka bisa saling menjatuhkan.
2. Adanya krisis ekonomi telah membuat daya beli obat rakyat Indonesia menurun sehingga mengancam kelangsungan hidup industri farmasi nasional terutama untuk pasar okal.
3· Diberlakukannya Undang-Undang Paten 1997 dan direvisi tahun 2001, industri farmasi Kalbe Farma, yang terbiasa mengandalkan pengembangan produk-produknya pada strategi copy cat produk-produk baru yang masih dilindungi paten, menjadi sulit untuk mengembangkan produk-produknya.
4· Legal sistem belum dapat menanggulangi obat palsu secara efektif sehingga harga obat menjadi lebih sulit dikontrol.
5· Semakin luasnya pasar yang ingin dicapai, yaitu menembus pasar internasional akan semakin meningkat pula pesaing-pesaing bisnis farmasi. Kalbe mengakui jika produknya masih belum mampu bersaing dengan produk dari Amerika Serikat.
2. Adanya krisis ekonomi telah membuat daya beli obat rakyat Indonesia menurun sehingga mengancam kelangsungan hidup industri farmasi nasional terutama untuk pasar okal.
3· Diberlakukannya Undang-Undang Paten 1997 dan direvisi tahun 2001, industri farmasi Kalbe Farma, yang terbiasa mengandalkan pengembangan produk-produknya pada strategi copy cat produk-produk baru yang masih dilindungi paten, menjadi sulit untuk mengembangkan produk-produknya.
4· Legal sistem belum dapat menanggulangi obat palsu secara efektif sehingga harga obat menjadi lebih sulit dikontrol.
5· Semakin luasnya pasar yang ingin dicapai, yaitu menembus pasar internasional akan semakin meningkat pula pesaing-pesaing bisnis farmasi. Kalbe mengakui jika produknya masih belum mampu bersaing dengan produk dari Amerika Serikat.
PRESTASI DAN PENGHARGAAN
Top Brand Award
for Kids
2010, dari Frontier
dan Majalah
Marketing untuk Entrostop
Anak.
Top Brand Award
for Kids
2010, from Frontier
and
Marketing
Magazine for
Entrostop Kid.
Indonesia
Customer
Satisfaction
Award dari
SWA
dan Frontier
untuk Promag.
Indonesia
Customer
Satisfaction
Award from
SWA
and Frontier for
Promag.
Indonesia Best
Brand
Award 2010 –
Best Brand
Platinum dari SWA dan
MARS
untuk Promag,
Cerebrovit,
Cerebrofort,
Milna dan Prenagen
Indonesia Best
Brand
Award 2010 –
Best Brand
Platinum from SWA and
MARS for Promag,
Cerebrovit,
Cerebrofort,
Milna and
Prenagen.
Top Brand Award
2010,
dari
Frontier dan
Majalah Marketing
untuk Promag,
Entrostop,
Fatigon,
Kalpanax dan Handy
Clean.
Top Brand Award
2010,
from Frontier
and Marketing
Magazine for
Promag,
Entrostop,
Fatigon, Kalpanax
and Handy Clean.
The Best in Building
and Managing
Corporate Image
untuk
Pharmaceutical
Category dalam
Indonesia’s Most
Admired
Companies
(IMAC) 2010, dari
Business Week
& Frontier.
The Best in
Building
and Managing
Corporate Image
in
Pharmaceutical
Category in
Indonesia’s
Most Admired
Companies (IMAC)
2010, from Business
Week &
Frontier.
Emiten Terbaik
2010
untuk Sektor
Rokok,
Farmasi dan
Keperluan
Rumah Tangga, dari
Majalah
Investor.
Best Listed
Company
2010 in
Cigarette,
Pharmaceutical
and
Household Sector, from Investor Magazine.
KENDALA, SOLUSI, EVALUASI
DAN KESIMPULAN BELUM!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar